Lihat ke Halaman Asli

Neno Anderias Salukh

TERVERIFIKASI

Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Ayah Saya Divonis Kanker Kulit (Melanoma Malignant) Stadium Akhir

Diperbarui: 28 November 2021   09:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen National Cancer Institut

Pada tahun 2016, ayah (bapak) saya yang bekerja sebagai seorang petani mengalami luka goresan di telapak kaki bagian bawah karena duri. Waktu itu, luka goresan tersebut tidak berdarah sehingga bapak mengabaikannya begitu saja.

Dua hari kemudian, luka tersebut bernanah. Mungkin karena bapak tetap bekerja di kebun dan tidak memperhatikan kebersihan kaki sehingga bakteri menyebabkan luka bernanah. Seperti kebiasaan pada umumnya, luka dikompres menggunakan minyak kelapa dan parutan kunyit yang dipanaskan terlebih dahulu dengan harapan membunuh bakteri untuk cepat sembuh.

Seiring berjalannya waktu, luka tersebut tidak kunjung sembuh dengan berbagai macam alternatif penyembuhan, baik penyembuhan tradisional maupun perawatan medis puskesmas. Salah satu penyebabnya adalah perawatan yang tidak konsisten dan bapak masih konsisten bekerja di kebun.

Kemudian luka tersebut semakin menonjol, kelihatan segumpal daging sebesar kelereng tumbuh tepat pada luka. Namun, pada waktu itu bapak masih bergeming untuk periksa di rumah sakit karena merasa luka biasa yang akan sembuh dengan sendirinya.

Bapak tetap beraktivitas seperti biasa karena luka tersebut tidak terasa sakit hingga tahun 2019. Singkat cerita, ketika saya libur natal, kembali ke rumah, saya melihat luka tersebut semakin membesar. Gumpalan daging itu sudah pecah, berbunga dan bernanah.

Kondisi luka pada taahun 2019

Saya berbicara dengan bapak untuk jangan menolak ke rumah sakit karena pada waktu itu bapak lebih memilih pengobatan tradisional. Setelah bapak setuju, bapak segera dilarikan ke puskesmas dan dibuatkan rujukan ke Rumah Sakit Umum Kabupaten lalu dilanjutkan ke Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi, RS Prof WZ Yohanes di Kupang.

Di RS Prof WZ Yohanes Kupang bapak menjalani operasi pengangkatan gumpalan daging yang dicurigai sebagai tumor pada awal tahun 2020. Setelah operasi, kami menunggu hasil patologi selama dua minggu untuk menyimpulkan diagnosa awal dari dokter.

Hasil patologi menunjukkan bahwa jaringan tersebut merupakan Melanoma Malignant Clark Level V. Pada saat itu, kami benar-benar tidak paham dengan penyakit tersebut sehingga saya memilih berkonsultasi dengan beberapa dokter yang saya kenal dan juga dokter spesialis onkologi yang menangani bapak. Tindakan medis terbaik yang disarankan dokter pada waktu itu adalah amputasi kaki.

Mengapa harus amputasi?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline