Apakah kicauan Donald Trump di akun twitternya menunjukkan bahwa bantuan ventilator yang akan diberikan kepada negara-negara tersebut semata-mata karena pandemi Covid-19? Ataukah ada hal lain yang dipertimbangkan oleh Donald Trump dalam kesepakatan ini?
Saat ini Amerika Serikat menempati urutan pertama perihal jumlah kasus COVID-19. Per 25 April 2020, kasusnya sudah mencapai 925.232 dengan jumlah kematian sudah melampaui 50 ribu dan lebih dari 100 ribu orang dinyatakan sembuh (Worldometer).
Meski demikian, status Amerika Serikat sebagai negara adidaya belum tergeser. Amerika Serikat masih memberikan sumbangsih yang tidak dapat dipandang sebelah mata dalam penanganan Covid-19 di seluruh dunia.
Meskipun Donald Trump menghentikan suntikan dana kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sejauh ini Amerika Serikat masih memimpin upaya penanganan pandemi COVID-19 dengan memberikan bantuan materil yang bernilai triliunan rupiah.
Dilansir dari Bisnis.com, Menteri Luar Negeri Michael Pompeo mengatakan bahwa total investasi global pemerintah AS sejak wabah Covid-19 merebak hingga saat ini mencapai lebih dari US$775 juta atau Rp12 trilun.
Masih dari media yang sama, Michael Pompeo mengatakan bahwa pemerintah Amerika Serikat akan menambah dana bantuan luar negeri lebih dari US$270 juta atau Rp4,2 triliun untuk penanganan Covid-19 di sejumlah negara yang paling berisiko menghadapi pandemi Covid-19.
Rakyat AS pun tidak tinggal diam, sejauh ini rakyat AS menyumbangkan lebih dari US$3 miliar atau Rp46,6 triliun melalui pihak swasta, organisasi nirlaba, dan organisasi keagamaan untuk masyarakat terdampak pandemi Covid-19 di seluruh dunia.
Rencana terbaru yang dilakukan oleh pemerintah Amerika Serikat adalah memberikan bantuan ventilator kepada negara-negara yang membutuhkan. Ventilator yang digunakan membantu pasien yang kesulitan bernapas.
Jika tubuh pasien mengalami kekurangan oksigen, maka hanya dalam beberapa menit saja, kondisi ini dapat mengancam nyawa sehingga ventilator sangat membantu dan menjadi alat yang sangat berharga sejak pandemi Covid-19 merebak.
Kicauan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump di akun twitternya menyebut Amerika Serikat akan membantu mengirimkan ventilator untuk Republik Ekuador, Republik Honduras, El Salvador dan Republik Indonesia.