Lihat ke Halaman Asli

Neno Anderias Salukh

TERVERIFIKASI

Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Memanfaatkan Otoritas untuk Menangkal Hoaks yang Menyerang Masyarakat Pelosok

Diperbarui: 23 Maret 2020   07:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: kataindonesia.com

Keringat yang keluar akibat melawan persepektif masyarakat dalam penanganan penyakit belum mengering, saya diperhadapkan lagi dengan sebuah persoalan yang baru.

Kemarin, saya dan teman-teman saya terlibat dalam sebuah percakapan dengan beberapa tokoh masyarakat mengenai penyebaran virus corona yang semakin meluas. Tiba-tiba, kami hening karena salah seorang warga ditelepon oleh temannya. pembicaraan mereka begitu cepat.

Rupanya, orang yang menelepon hanya melanjutkan informasi yang ia peroleh bahwa virus corona bisa beredar melalui air hujan sehingga ia berharap agar kebiasaan masyarakat menampung air hujan untuk keperluan sanitasi dan lain sebagainya harus dihentikan.

Salah seorang teman saya melihat ke arah saya sambil mengerutkan keningnya, pertanda bahwa kebenaran informasi tersebut harus diuji. Tanpa berpikir panjang, saya tak segan-segan untuk mengatakan bahwa informasi tersebut adalah hoax.

Lalu, saya mulai menjelaskan tentang hoax, perkembangannya dan tujuan orang menyebarkan hoax termasuk konsekuensi hukum yang harus diterima jika kita menjadi penyebar hoax.

Untuk menguatkan apa yang saya sampaikan, saya memberitahukan kepada mereka bahwa kami mengikuti dengan baik perkembangan virus corona dari awal hingga saat ini jadi kita hanya boleh patuh kepada anjuran pemerintah dan pihak kesehatan terkait dengan penanganan virus corona.

"Jika ada informasi terbaru atau jika informasi yang baru didapat benar maka kami bertanggungjawab untuk memberitahukan kepada semua masyarakat disini." Demikian pernyataan terakhir saya.

Sebagai seorang guru yang memiliki otoritas dalam menyampaikan hal-hal baru dan hal-hal yang benar, mereka benar-benar lebih memilih percaya kepada saya. Dalam hati, saya berkata "yes", hoaks ini tidak beredar lagi.

Saya menduga hoax tersebut berkembang dari hoax Singapura dan Malaysia akan menyemprotkan racun untuk membunuh virus corona. Hanya kabar yang beredar dari mulut ke mulut sehingga lebih mengerikan dari hoax yang sebenarnya.

Memang keutuhan sebuah informasi yang berkembang dari mulut ke mulut patut diragukan dan bila perlu diuji meskipun hal tersebut adalah kebenaran.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline