Lihat ke Halaman Asli

Neno Anderias Salukh

TERVERIFIKASI

Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Wiranto Ditusuk, Ini yang Harus Ditanggung Jokowi

Diperbarui: 11 Oktober 2019   21:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wiranto dan Jokowi (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)

Saat melakukan kunjungan kerja di  Banten, tiba-tiba dari arah belakang, seorang pria bercelana putih menyerang Wiranto dengan sebilah benda tajam hingga terjatuh. Di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Wiranto harus menjalani operasi akibat dua luka tusukan di bagian perutnya.

Penyerangan ini merupakan kejadian pertama kalinya di Indonesia pejabat negara diserang seperti yang dialami oleh Wiranto. Menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla, kejadian ini tak pernah disangka karena tidak pernah terjadi.

"Tentu tidak disangka karena ini pertama kali orang yang mencederai pejabat dengan tikaman," kata JK.

Karena itu, penyerangan ini harus ditanggulangi secara serius oleh pihak kepolisian. Pasalnya, peristiwa ini bisa menjadi sinyal bahwa para pejabat negara menjadi target utama mereka sehingga penyerangan terhadap pejabat negara bisa terjadi kapan saja. Bahkan, kita tidak bisa pungkiri bahwa ada rencana matang untuk menyerang para pejabat negara bahkan presiden.

Baca: Benar, Penyerangan Terhadap Wiranto Disetting

Sel-sel tidur kelompok jaringan terorisme dan radikalisme yang diduga sebagai pelaku penyerangan terhadap Wiranto harus dibongkar dan dimusnahkan. Ini tidak bisa dibiarkan berkembang karena misi mereka sudah masuk dalam level nekat.

Baca: Wiranto Ditusuk, Apakah Kita Harus Biarkan?

Saya pun sepakat dengan Jokowi atas ajakan persatuan untuk berperang melawan radikalisme yang mengancam kerukunan masyarakat Indonesia.

"Dan pada seluruh masyarakat saya mengajak bersama-sama untuk memerangi radikalisme dan terorisme di tanah air kita. Hanya dengan upaya bersama-sama, terorisme dan radikalisme bisa kita selesaikan dan berantas dari negara yang kita cintai," ujar Jokowi usai menjenguk Wiranto di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.

Selain membongkar sel-sel tidur radikalisme dan terorisme,  Standard Operasional Prosedur (SOP) dalam penanganan pejabat publik harus lebih ditingkatkan. Memang kasus penyerangan terhadap Wiranto bukan karena pengamanan yang tidak tepat tetapi standar pengamanan yang tidak relevan lagi dengan perkembangan dunia dan teknologi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline