Lihat ke Halaman Asli

Neno Anderias Salukh

TERVERIFIKASI

Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Benar, Penyerangan terhadap Wiranto Disetting

Diperbarui: 11 Oktober 2019   21:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tim Gegana Polda Banten melakukan penggeledahan di kontarkan yang didiami oleh pasutri pelaku penusukan Wiranto di Pandeglang, Kamis (10/10/2019).

Sesaat setelah Wiranto ditusuk, Hanum Rais berkicau melalui akun Twitternya bahwa peristiwa yang menimpa Menko Polhukam merupakan settingan. Ia menduga settingan dari pihak Wiranto. Benar demikian?

Penyerangan terhadap Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto menggegerkan publik. Pasalnya, kejadian tersebut sangat langka di Indonesia bahkan menurut wakil presiden Jusuf Kalla, kejadian yang menimpa eks panglima ABRI ini baru pertama kali terjadi di Indonesia.

"Tentu tidak disangka. Karena ini pertama kali ada orang yang mencederai pejabat dengan tikaman," ujar Kalla usai membesuk Wiranto di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, Kamis (10/10/2019).

Selama 74 tahun Indonesia merdeka, belum ada pejabat negara yang diserang seperti ini. Susi Pudjiastuti yang diserang oleh orang yang gangguan jiwa pun hanya sebatas melempari rumahnya, tidak separah apa yang dialami Wiranto.

Menurut pengakuan dari Mabes Polri, pelaku yang ditangkap adalah kaum radikalis yang memungkinkan masih punya hubungan dengan jaringan JAD.

"Diduga pelaku terpapar radikalisme, nanti kita coba dalami apakah SA masih punya jaringan JAD Cirebon atau JAD lain di Sumatera," Dedi dalam jumpa pers di Mabes Polri Jakarta, Kamis (10/10/2019). 

Namun, Kepala Badan Intelijen Negara, Budi Gunawan tak ragu menegaskan dengan penuh keyakinan bahwa terduga merupakan anggota JAD.

"Ini sudah pasti dari kelompok jaringan JAD, khususnya jaringan JAD Bekasi. Kita sudah pantau khusus pelaku ini tiga bulan yang lalu kan pindah dari Kediri ke Bogor, kemudian dari bogor pindah ke Menes (Banten)," ucap Budi saat keluar dari RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Kamis (10/10/2019).

Oleh karena itu, bagi penulis upaya penyerangan terhadap Wiranto adalah settingan kelompok jaringan JAD sebagai salah satu upaya untuk membuka tembok penghalang misi mereka. Wiranto yang dikenal dengan sikap anti radikalisme dan terorisme merupakan ancaman khusus kepada kelompok yang menganut paham-paham tersebut.

Disimak dari video penusukan dari Liputan6, pria bercelana putih yang menusuk Wiranto tertangkap kamera mempersiapkan siasatnya sebelum Wiranto keluar dari mobilnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline