Akhirnya Gerindra mengakui bahwa terdapat penumpang gelap yang memanfaatkan posisi Prabowo Subianto. Siapa penumpang gelapnya?
Adanya penumpang gelap pada Pilpres 2019 bukan lagi rahasia atau sebatas isu maupun hoaks. Akan tetapi, tidak cukup bukti untuk membuktikan bahwa adanya penumpang gelap di kubu Prabowo-Sandi.
Memang isu-isu yang berkembang tidak terlepas dari adanya penumpang gelap di kubu Prabowo-Sandi tetapi seringkali politisi-politisi Prabowo-Sandi mematahkannya dengan argumentasi-argumentasi ciamiknya.
Tidak ada satupun yang mengatakan bahwa ia kami sedang ditunggangi oleh sekelompok orang demi kepentingan mereka.
Akan tetapi, "Bau busuk tidak bisa disembunyikan". Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad akhirnya mengaku bahwa ada penumpang gelap pada Pilpres 2019 yang memanfaatkan posisi Prabowo yang notabenenya adalah lawan politik Jokowi.
Menurutnya, dugaan penumpang gelap barulah nampak pada saat pasca pilpres dimana hasil Quick Count yang memperlihatkan bahwa Jokowi menang telak atas Prabowo.
Klaim menang dari 62%, Demo 22 Mei dengan korban jiwa hingga gugatan Pilpres di Mahkamah Konstitusi sepertinya ada adu domba antara Jokowi dengan Prabowo.
"Prabowo jenderal perang, dia sudah baca dalam situasi terakhir. Dia sudah bilang sama kita kalau kita diadu terus, kita terus dikorbankan," kata Dasco saat ditemui di rilis nasional Cyrus Network, Jakarta Pusat, Jumat (9/8/2019).
Dugaan Sementara:Adanya Penumpang Gelap
Dugaan adanya penumpang gelap oleh Ketua Pusat Studi Politik dan Keamanan (PSPK) Universitas Padjadjaran, Bandung, Muradi sejak dilakukannya gerakan #2019GantiPresiden yang diinisiasi oleh politikus PKS, Mardani Ali Sera.
Menurut Muradi, gerakan #2019GantiPresiden merupakan gerakan yang ingin membangun sentimen ketidaksukaan pada pemerintahan Jokowi karena dianggap tidak mewakili kepentingan politiknya.