Lihat ke Halaman Asli

Neno Anderias Salukh

TERVERIFIKASI

Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

"Jokowi Bloon", Kritikan atau Hinaan?

Diperbarui: 21 Juli 2019   12:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden Jokowi/arrahmahnews.com

Bloon, seringkali dianggap sebagai kritik atau hinaan tetapi banyak belum tahu ada apa dibalik bloon yang dipakai untuk mengkritik atau menghina orang lain.

Dilansir dari TribunJateng.com, pemilik akun Twitter @narpatisuta mengomentari pidato Jokowi menyampaikan visi misi Indonesia 5 tahun ke depan.

Dalam cuitannya, ia mengatakan bahwa Jokowi Bloon karena Jokowi dianggap sok mengajari sopan santun.

"Si bloon @jokowi ini sok mengajari sopan santun. Pakai dalih budaya timur segala utk tutupi ketidakbecusannya. Asal anda tau, kami sangat hargai persahabatan. Kami hangat dlm masyarakat. Namun, jangan minta kami santun terhadap presiden bloon seperti anda!," tulis @narpatisuta.

Cuitan tersebut mengundang reaksi netizen. Akan tetapi, pemilik akun tersebut tetap bersikeras dan menganggap hal tersebut adalah kritik terhadap presiden.

"Yg gaduh itu cuma cebong bloon seperti anda, knp saya yg diciduk? Saya tak pernah memfitnah. Saya hanya menghina, krn presiden bloon juncto muka tebal memang harus dihina sehina-hinanya!," tulis @narpatisuta.

Nah, apakah cuitan seperti ini merupakan sebuah pelanggaran hukum karena menghina Presiden?

Pertama, kita melihat ini dari sudut pandang kritikan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kritikan berarti pendapat seseorang dalam bentuk kecaman atau tanggapan disertai dengan uraian pertimbangan baik dan buruknya pendapat orang lain. Nah, terkadang kritikan dari seseorang mengandung kenyataan pahit yang tak enak didengar dan bahkan bisa menyayat hati kita. Inilah yang kemudian membuat orang sulit membedakan sebuah kritikan dan hinaan.

Akan tetapi, kritik seharusnya mengandung unsur bantuan melalui kata-kata yang disampaikan. Artinya ada solusi yang ditawarkan tetapi seringkali banyak pengkritik yang tidak memberi solusi. Hal ini juga mempengaruhi seseorang dalam membedakan hinaan dan kritik.

Karena pada dasarnya, hinaan bertujuan untuk melecehkan; mempermalukan; merendahkan; atau apa pun itu dilakukan oleh penghina asalkan orang yang dihina merasa kecil hati, rendah diri, tidak dihormati, dan bahkan tidak berguna.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline