Munas Golkar akan dilakukan pada Desember 2019. Sejauh ini terdapat tujuh orang yang sudah mendeklarasikan diri untuk maju sebagai calon ketua umum antara lain petahana Airlangga Hartarto, Indra Bambang Utoyo, Ridwan Hisyam, Marlinda Irwanti, Ulla Nuchrawatty, Ali Yahya, dan Bambang Soesatyo.
Meskipun demikian, Airlangga Hartarto merupakan calon terkuat Ketua Umum Partai berlambang pohon beringin ini. Wajar sebagai petahana, Airlangga Hartarto masih dipercaya sebagai kandidat kuat untuk memimpin Partai Golkar.
Sebelum Marlinda Irwanti, Ulla Nuchrawatty, Ali Yahya, dan Bambang Soesatyo mendeklarasikan diri untuk maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar, Indra Bambang Utoyo, Ridwan Hisyam lebih dulu mendeklarasikan diri sebagai pesaing Airlangga Hartarto.
Namun, kedua orang tersebut disebut tidak menjadi lawan yang sepadan dengan Airlangga Hartarto. Mengingat kekuatan Airlangga tidak bisa dipandang sebelah mata.
Akan tetapi, setelah Bambang Soesatyo mendeklarasikan diri sebagai pesaing Airlangga Hartarto, tak ragu saya mengatakan bahwa inilah dia pesaing terberat Airlangga Hartarto.
Bambang Soesatyo sebelumnya merupakan seorang wartawan di Surat Kabar Prioritas. Pria yang akrab disapa Bamsoet ini tetap menjadi wartawan berkat sang senior jurnalis, Panda Nababan.
Namun, seiring berjalannya waktu, Surat Kabar tersebut dibredel oleh pemerintah sehingga Bamsoet harus mencari cara yang lain. Ia kemudian mendirikan sebuah media bernama Majalah Info Bisnis.
Berkat majalah tersebut, ia berhubungan langsung dengan para politisi seperti Aburizal Bakrie dan Agung Laksono.
Bamsoet dikenal sebagai salah satu Jurnalis hebat. Tak heran, saat JK memimpin Partai Golkar, ia diangkat menjadi Pemimpin Redaksi Koran Suara Karya.
Hari demi hari, sebagai jurnalis, Bamsoet dituntut untuk belajar banyak hal. Ia merintis beberapa usaha bisnis sambil terlibat dalam beberapa organisasi seperti Pemuda Pancasila, Kamar Dagang Indonesia (KADIN), Harley Davidson Club Indonesia (HDCI), dan sejumlah organisasi lainnya.
Waktu yang bersamaan, ia tak ragu untuk terlibat aktif dalam Partai berlambang pohon beringin ini. Bamsoet pernah mencalonkan diri sebagai anggota legislatif pada pemilu 2004 tetapi tempat Golkar diisi oleh Pak Priyo Budi Santoso.