Lihat ke Halaman Asli

Neno Anderias Salukh

TERVERIFIKASI

Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Balada Pilpres: Prabowo dan Jokowi Korban Isu Radikalisme

Diperbarui: 17 Juli 2019   07:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi

Jokowi menang pilpres 2019 bukan semata-mata karena ia membangun tanpa memandang bulu tetapi terdapat sebuah isu tentang ideologi baru yang menghancurkan lawannya sendiri, Prabowo Subianto.

Ideologi radikalisme menjadi isu penting dalam tiga tahun terakhir. Bermula dari penolakan Ahok dan beberapa kejadian yang mengaitkan agama dan lain sebagainya. Tapi, bukan Prabowo yang menolaknya.

Kelihatannya ideologi radikalisme yang berkembang memiliki misi khusus untuk menguasai Indonesia dengan menggeser Pancasila sebagai ideologi negara. Bahkan, keutuhan NKRI diancam dipecah-belah.

Jokowi sebagai presiden tidak tinggal diam. Ormas yang dinilai memiliki ideologi radikalisme seperti HTI dibubarkan meskipun banyak pihak yang menolak karena dinilai pembubaran HTI tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Namun, yang terpenting bagi mantan walikota Solo ini adalah keutuhan NKRI dan Pancasila yang tidak bisa dipecah-belah dan diubah karena perjuangan mewujudkan NKRI dan menyatukan Indonesia dalam sebuah ideologi bukan proses yang mudah tetapi membutuhkan perjuangan dan pengorbanan.

Keringat menetes dan darah mengalir bahkan korban jiwa berjatuhan demi mewujudkan negara yang penuh keberagaman ini menuju sebuah negara kesatuan yaitu NKRI.

Akan tetapi, dengan militansi radikalis, kaum radikalisme tetap berusaha menggeser Jokowi yang dinilai sebagai momok bagi perjuangan mereka merebut NKRI. Perjuangan mereka benar-benar terselubung tetapi mengerikan.

Salah satu cara mereka adalah memanfaatkan momentum Pilpres 2019. Lawan Jokowi hanyalah Prabowo Subianto dan di atas kertas, Jokowi unggul atas Prabowo. Kasus ini dimanfaatkan untuk kepentingan mereka.

Memanfaatkan posisi Prabowo sebagai underground adalah satu-satunya cara mereka.

Kondisi ini tak disadari oleh Prabowo mengingat Prabowo menyadari minim pendukung sehingga dengan adanya dukungan dari kaum radikalisme, Prabowo dengan senang hati menyambut baik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline