Lihat ke Halaman Asli

Neno Anderias Salukh

TERVERIFIKASI

Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Jokowi, Jangan Ragu Mengangkat Arcandra Pimpin Kementerian ESDM

Diperbarui: 8 Juli 2019   09:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Archandra Tahar. 2016 twitter.com/KementerianESDM

Kabinet Kerja Jilid II akan segera terbentuk. Beberapa figur partai politik sudah disiapkan untuk diseleksi oleh Jokowi. Terutama partai-partai yang bergabung dalam koalisi. Dipastikan, Jokowi akan membagi-bagi jatah sesuai dengan porsi dan itu adalah hak prerogatif presiden.

Walaupun diprediksi kabinet Jokowi-Ma'aruf kali ini akan dipenuhi dari kalangan parpol, bukan berarti tidak ada menteri dari kalangan profesional.

Nah, memilih menteri dari kalangan profesional, tidak serta merta memilih tetapi pastinya melalui seleksi dan dipastikan yang terpilih adalah seorang yang mampu mengeksekusi setiap program kerja yang diembani.

Indonesia kaya manusia intelektual untuk diangkat menjadi menteri. Salah satunya adalah Arcandra Tahar yang disebut sebagai salah satu teknisi asal Indonesia yang memiliki pengaruh di Amerika serikat.

Arcandra Tahar dilahirkan di Padang, Sumatera Barat, 10 Oktober 1970. Arcandra menghabiskan masa kecil dan remajanya di Padang. Pendidikan Menengah diselesaikan di SMP Negeri 13 Padang dan SMA Negeri 2 Padang.

Untuk melanjutkan studi ke jenjang Perguruan Tinggi, ia harus meninggalkan kota kelahirannya. Karena impiannya untuk menjadi Teknisi, ia memilih mengenyam studi Teknik Mesin di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Selepas studi S1 pada tahun 1994, Arcandra bekerja di sebuah perusahaan bisnis Konsultan manajemen dan Teknologi informasi, Andersen Consulting.

Dua tahun kemudian, tepat tahun 1996, Arcandra Tahar melanjutkan studi magister di salah satu rekayasa kelautan kelas dunia, Departemen of Ocean Engineering, Texas A&M University. Ia menempuhnya dalam waktu dua tahun.

Pria yang pernah digadang-gadang mendampingi Jokowi pada Pilpres 2019 dikenal sebagai mahasiswa yang jenius. Tak heran, selepas studi magisternya ia mendapat kesempatan untuk melanjutkan ke jenjang S3 di Fakultas dan Universitas yang sama sehingga akumulasi waktu untuk menyelesaikan studi magister dan doktor hanya 5 tahun.

Menarik, selama menjalani studi magister dan doktor, ia menjadi Asisten Peneliti Offshore Technology Research Center dan Technical Advisor Noble Denton.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline