Lihat ke Halaman Asli

Neno Anderias Salukh

TERVERIFIKASI

Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Mengapa Grup Facebook Selalu Ramai dengan Konten Negatif?

Diperbarui: 11 Juni 2019   14:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.google.com/amp/s/m.republika.co.id/amp/pnj28d377

 

Kebanyakan grup facebook digunakan sebagai tempat penyeberan fitnah dan makian serta pornografi. Akhir-akhir ini Group Pemuda TTS (bebas bicara bicara bebas) dan Viktor Lerik Bebas Bicara Bicara Bebas digemparkan dengan postingan-postingan tak berbobot (pornografi, fitnah dan maki-makian). Bahkan, hingga saat ini grup facebook tersebut merupakan grup facebook yang paling tidak sehat.

Admin grup Viktor Lerik Bebas Bicara Bicara Bebas adalah Viktor Lerik (Politisi Baru di Partai Nasdem) pernah dipanggil untuk mempertanggungjawabkan segala postingan yang tidak berbobot tersebut.

Pernah juga terjadi postingan yang paling meresahkan dan membangkitkan amarah para anggota group Pemuda TTS (Bebas Bicara Bicara Bebas) adalah salah satu akun yang mengklaim diri asal Adonara. Mengundang reaksi dari berbagai orang dengan mengancam dan sebagainya.

Postingan itu berisi makian, hinaan dan fitnahan kepada orang Timor Tengah Selatan. Mengatakan orang TTS bodoh bahkan hingga makian yang tidak seharusnya diucapkan apalagi di media sosial.

Hal serupa dipastikan tidak terjadi saja di Nusa Tenggara Timur tetapi pasti pernah terjadi di beberapa daerah di Indonesia.

Namun, yang perlu diketahui, postingan-postingan tak berbobot itu adalah akun palsu yang sengaja dibuat oleh seseorang untuk mencari sensasi. Mereka akan puas dan bangga ketika postingan mereka dilike,  dikomentari bahkan dibagikan oleh banyak orang walaupun postingan itu menuai caci maki.

Akun palsu tersebut memanfaatkan anggota group yang cenderung memberi komentar pada postingan-postingan tak berbobot. Karena faktanya demikian, kebanyakan anggota group hanya menunggu postingan tak berbobot untuk berkomentar.

Harus diakui bahwa manusia Indonesia masih lemah literasi sehingga belum pintar dalam mencerna dan menyaring sebuah informasi negatif atau konten negatif.

Anggota group Facebook seringkali menghindar dari topik-topik politik, isu pendidikan, kesehatan dan masalah sosial lainnya. Link dan berita yang dishare ke grup akan hilang tanpa like, komentar sedikitpun sedangkan postingan yang berisi konten pornografi dan makian akan bertahan menjadi postingan headline group dan menjadi postingan populer yang dikomentari puluhan orang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline