Lihat ke Halaman Asli

Neno Anderias Salukh

TERVERIFIKASI

Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Puisi | Alarm Pagi

Diperbarui: 5 April 2019   08:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suara dering yang sangat setia,
Selalu menepati janjinya padaku.
Ingkar, tak pernah ia lakukan.
Ia selalu ada ketika aku membutuhkannya.

***

Suara dering yang taat.
Selalu taat pada waktu,
Selalu taat pada perintah jemari tanganku.
Kadang, sesukanya aku memerintahnya.
Namun, ia tetap taat.

***

Seringkali air susu dibalas dengan air tuba.
Kesetiaan dan ketaatannya tak pernah kupedulikan.
Aku lebih taat kepada kemalasan yang tak pernah setia dan taat padaku.
Sungguh, bodohnya aku.

***

Melodi merdu berubah menjadi berisik yang mengganggu.
Jemari tanganku, menutup dering melodi yang merdu itu.
Keras kepalaku membuatnya berhenti setia dan taat.
Sungguh, aku tidak tahu berterima kasih.

***

Neno Anderias Salukh

Oeekam, 05 April 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline