Lihat ke Halaman Asli

Nenk Mawar

Saya hanyalah penulis receh yang tengah berperang dengan pena dan menggoreskan kata-kata

Aduh! Deadline Jodoh

Diperbarui: 19 Juni 2020   13:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: pinterest.com/desvitrisikumbang

Banyak sekali muda-mudi sekarang yang menggemborkan perjodohan, dan ada pula yang risau tak akan mendapatkan jodoh. Tapi bila kita menyimak keyakinan banyak orang sekarang, mereka semua sebagian munafik dan menyalahkan jodoh yang kian lama datang sedangkan umur semakin tua.


Sebagian orang hanya memikirkan kesempurnaan dan kekayaan itu jadi pioritas pertama yang akan dipilih, semestinya orang pun harus berpikir bahwa harta itu bisa dicari bersama dan kesempurnaan itu sendiri akan tumbuh ketika kita sudah mengetahui satu sama lain, bukan langsung mem-vonis orang itu tidak sempurna.

Boleh saja wajah tak sempurna, tapi apakah kita tahu. Bahwa sebenarnya ia adalah seorang profesor? Jangan memandang seseorang hanya sebelah mata, bila kita tidak tahu seluk-beluk kehidupannya. Ada pula orang berpikir bahwa lelaki atau perempuan yang tidak mempunyai harta hidupnya akan sengsara sepanjang hari, dan itu adalah pemikiran yang sangat dakal sekali. Bahwa sebenarnya harta yang berharga atau kekayaan yang abadi ketika kita menerima pasangan kita, dan berusaha bersama untuk menghidupi keluarga kecilnya.

Tidak ada salahnya kita memilih, karena itu pun wajib untuk kita kaum wanita untuk memilih calon suami yang kelak membimbing kita. Namun masalah yang dirasakan para wanita atau bisa disebut jomblowati sekarang adalah, mereka yang mempioritaskan ketampanan dan kekayaan sehingga membuat perjodohan yang tersendat atau bisa dibilang jodohnya mampet dan ada juga mereka yang beralasan untuk mencari uang terlebih dulu, ketimbang mencari jodoh.

Ini semua sudah terbukti banyaknya, perawan tua yang bertahun-tahun bekerja dan sekarang meyalahkan jodoh yang tak kunjung datang. Padahal pada umumnya, mereka sendirilah membuat perjodohan itu kadarluarsa atau mampet. Bagaimana tidak begitu, karena wanita sekarang lebih pandai mencari uang sendiri. Sedangkan pekerjaan sang lelaki yang kurang meningkat, dan untuk tahun-tahun ini wanita bisa jadi dipredikatkan sebagai mengembangnya investasi dunia.

Bagaimana agar bisa mengatasi sifat yang seperti itu? Yang kadang pilih-pilih pasang dan masih ngeyel mau tetap lanjut mencari uang.

1. Kita harus percaya, bahwa kehidupan setelah menikah adalah lebih membaik dari pada kehidup sendiri

2. Jangan pikirkan tentang bisa atau tidaknya seorang lelaki, tapi kita sebagai wanita harus memberi semangat padanya agar terus berjuang untuk keluarganya.

3. Sungguh sebelum kalian memandang orang itu sempurna atau tidak, coba kita berkacalah diri. Apakah kita sudah sempurna dan lebih baik dari dia?

4. Berpikirlah dewasa agar engkau tahu, seperti apa itu kesempurnaan dan kekayaan dalam hidup ini. Orang yang dewasa ia lebih memilih kesempurnaan iman caranya dengan (Menikah) dan kekayaan hati (Ke ikhlasan menerima pasangan) bukan harta atau benda.

5. Jangan menunda jika sudah ada yang ingin meminangmu, meskipun tidak ada rasa cinta diatara kau dan dia. Karena cinta datangnya dari ketulusan hati dan kesucian jiwa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline