Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com
kau datang memberi purnama pada kedua telapak tangan meminta nyayian pagi padahal malam masih memajang embun mengurai paksa rambut belahan dada krisik ceracau " ku mu kamu mu ka " kemudian kita membatu
tapak terus mengukir hingga pada senja bola mata pecah membasahi cermin