Lihat ke Halaman Asli

Sang Legenda Terpaksa Dilego

Diperbarui: 24 Juni 2015   04:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kantor washington post

[caption id="" align="alignnone" width="504" caption="kantor washington post"][/caption]

Koran legendaris The Washington Post dijual seharga US$ 250 juta atauRp 2,5 triliun kepada pendiri Amazon, Jeff Bezos. Bezos dianggap jaminan mutu untuk menyelamatkan sang legenda.

***

Selasa minggu pertama Agustus jadi tanggal penting bagi para 740 karyawan The Post – nama lain dari The Washington Post yang beralamat 15th Street NW, Washington DC.

Hari itu Donald Graham, Presiden Direktur Washington Post Company mengumumkan penjualan koran itu kepada pihak lain. "Saya bersama Katharine Weymoth dan jajaran direksi, memutuskan menjual koran ini. Beberapa tahun industri koran menghadapi banyak tantangan dan kami berpikir mungkin ada pemilik baru yang bisa mengelola koran ini dengan lebih baik," ujar Graham dalam pernyataannya.

Graham menjual koran tertua di Amerika Serikat (AS) yang didirikan pada tahun 1877 ini kepada pendiri dan pemilik Amazon.com, Jeff Bezos senilai US4 250 juta atau sekitar Rp 2,57 triliun. Pembelian itu atas nama pribadi dan tidak melibatkan Amazon.com. Rencananya, Bezos ingin menyelamatkan koran ini pada gempuran era internet.

Grafik Terus Menurun

Bagi AS, The Washington Post adalah koran penting. Saat The Post berdiri, oplahnya hanya 10 ribu eksemplar saja. Mengikuti perkembangan dunia, koran ini mengalami pasang surut. Ketika AS mengalami masa depresi tahun 1933, keluarga Graham membeli dan menghantarnya pada masa keemasan pada tahun 19770-an ketika The Post dipimpin oleh Katherine Graham.

Saat itu dua reporter andalannya, Carl Bernstein dan Bob Woodwardmelakukan investigasi terhadap presiden AS Richard Nixon dan bisa memaksa Nixon mengundurkan diri pada tahun 1974. Skandal Watergate mengguncang AS dan dunia serta dicatat sebagai skandal terbesar yang bisa dibongkar oleh media.

Skandal ini terungkap berkat informasi yang akurat dari orang dalam. Sang informan ini punya nama alias Deep Throat yang tak lain adalah Wakil Kepala FBI Mark Felt. Mark Felt mengakui jati diri sebenarnya setelah lebih dari 30 tahun skandal Watergate terungkap di publik.

The Washington Post punya sederet prestasi membanggakan. Para awaknya telah meraih 47 penghargaan Pulitzer yaitu penghargaan tertinggi dunia di bidang jurnalistik. Belum lagi penghargaan lainnya di bidang fotografi.

Namun prestasi itu tak diikuti oleh peningkatan iklan dan oplah The Post. Tahun 2009, oplahnya mencapai 583 ribu eksemplar dan terus menurun. Pada 2010, oplahnya hanya mencapai 475 ribu eksemplar untuk harian dan 838 ribu untuk edisi mingguan. Di tahun 2012 oplah harian anjlok di angka 448 ribu eksemplar.

Hal itu diperparah dengan pendapatan iklannya yang terus menurun. Iklan adalah darah bagi The Post dan tahun 2012 adalah tahun terburuk bagi iklan The Post dalam tujuh tahun terakhir. Pada kuartal II-2013, koran ini mengalami kerugian operasi US$ 14,8 juta.

Tak hanya itu. Rating Washington Post-punmelorot yaitu peringkat kelima dibawah USA Today, The Wall Street Journey, The New York Times dan The Los Angeles Times. Padahal lima tahun lalu, The Post berada di peringkat ketiga dibawah The New York Times dan The Wall Street Journal.

Penurunan ini ini membuat pihak managemen melakukan pemangkasan biaya di segala lini. Pada November 2009, koran ini menutup beberapa biro besar di AS antara lain yaitu Biro Chicago dan Los Angeles. NamunDonald Graham paham bahwa tindakan itu ada batasnya.

Sebenarnya mereka sudah melakukan inovasi utnuk menyelamatkan bisnis media ini, tapi tak berhasil. "Adanya Wonkblog merupakan contoh sukses inovasi content Washington Post, tapi tak mampu menahan penurunan pendapatan," ujar Don Graham, Chairman dan CEO Washington Post. Wonkblog adalah halaman khusus The Post yang mirip Kompasiana dan diasuh oleh jurnalist muda, Ezra Klein. Wonkblog adalah blog yang mengupas kesehatan sampai pengelolaan keuangan dan disukai pembaca.

Faktor kuat penyebab keluarga Graham menjual The Post juga karena keluarga ini hanya menguasai 15 % saham, selebihnya dikuasai publik. Sehingga penurunan pendapatan itu tidak merugikan kekayaan keluarga ini. "Tapi kami tetap merasa tidak nyaman,” kata Donald Graham.

Bezos Tahu Apa Yang Harus Dilakukan

Majalah Newsweek yang hidup selama 80 tahun dan menghentikan edisi cetaknya pada Desember 2012 adalah salah satu tanda bahwa bisnis media dunia sedang berubah. Karenanya, Graham merasa Bezos adalah orang yang tahu apa yang harus dilakukan untuk menyelamatkan The Washington Post. Mereka merasa Bezos jenius di bisnis dan teknologi, dan ini jadi modal supaya koran ini terus bertahan. Aset lain yang didapat Bezos atas pembelian The Washington Post adalah koran gratis kereta The Express, dan koran berbahasa Spanyol El Tiempo Latino.

Jeff Bezos adalah miliuner terkaya ke 19 versi majalah Forbes dan memilikikekayaan sebesar US $ 25,2 miliar. Banyak pihak termasuk dua mantan reporter pengungkap skandal Watergate menaruh harapan tinggi pada Bezos. “Dia inovator. Dia punya uang dan kesabaran. Saya pikir, ini mungkin kesempatan terakhir The Post untuk bertahan, setidaknya dalam bentuk lain, " kata Bob Woodwart. Ucapan Bob mengarah pada kemungkinan digitalisasi oleh Bezos.

Pihak Bezos merasa optimistik pada masa depan The Washington Post dan akan melakukan evolusi. “Internet mengubah hampir semua elemen di dunia bisnis berita dan kami membutuhkan inovasi serta memerlukan sedikit eksperimen," ujar Bezos.

Setelah The Post ditangan Bezos, memang banyak yang harus disesuaikan. Misalnya sikap kritis The Washington Post pada Amazon.com terkait skandal Apple dan beberapa penerbit soal konspirasi harga e-book. Juga soal penyediaan informasi untuk CIA senilai US$ 600 juta yang sudah ditandatangani Bezos. Jadi dua pihak –Bezos dan The Washington Post memang saling menyesuaikan. *****




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline