Sosis Rusak Sebelum Batas Kadaluarsa
Walaupun sudah bertanggal kadaluarsa, terkadang kita masih ragu dan masih sulit mengetahui makanan masih aman dikonsumsi atau tidak. Penentuan umur simpan sebuah produk didasarkan atas faktor-faktor yang mempengaruhi umur simpan produk tersebut, untuk itulah perlu penjelasan apa saja faktor-faktor dan cara menanganinya.
Pada suatu saat, penulis akan membeli segelas air mineral, tiba-tiba menyaksikan langsung dialog dengan nada sedikit keras dan luapan emosi dari seorang pembeli kepada penjual di warung. Pembeli: Sosisnya telah kadaluarsa pak, rasanya sudah tidak enak, dan teksturnya sudah lembek. Penjual (sambil mengecek tanggal kadaluarsa): Itu belum kadaluarsa dek, masih tahan kok hingga dua bulan lagi. Dari kondisi demikian, siapa yang perlu disalahkan? Yang menjual sosis? atau konsumen?
Produk Sosis yang Aman bagi Konsumen Sosis salah satu produk makanan cepat saji yang sangat digemari masyarakat Indonesia, terbuat dari produk olahan daging sapi, ikan maupun ayam yang telah dicincang kemudian dihaluskan, diberi bumbu, dimasukkan ke dalam selonsong berbentuk bulat panjang simetris.
Tingginya kandungan zat gizi yang terdapat dalam sosis, menyebabkan sosis menjadi media yang sangat baik untuk pertumbuhan mikroba, terutama bakteri.
Menurut BPOM bahan pangan sosis mempunyai batas maksimum cemaran mikroba diantaranya ALT (30 oC, 72 jam), 1x105 koloni/g; APM Koliform, 10/g; APM Escherichia coli, < 3/g; Salmonella sp, negatif/25 g; Staphylococcus aureus, 1x102 koloni/g; dan Clostridium perfringens, 1x102 koloni/g. Jika melewati batas maksimum diatas, maka secara mikrobiologis dikategorikan produk sosis tersebut sudah tidak aman untuk dikonsumsi.
Penyimpanan Sosis pada Suhu Dingin (Refrigerasi) Seperti sosis yang mudah rusak sebaiknya disimpan dalam ruang pendingin atau refrigerasi, kisaran suhu yang digunakan biasanya antara -1oC sampai +4oC. Pada suhu tersebut, pertumbuhan bakteri dan proses biokima akan terhambat. Pendinginan yang biasa dilakukan di rumah-rumah tangga adalah dalam lemari es yang mempunyai suhu -2oC sampai +16oC.
Teknik ini salah satu cara memperpanjang masa umur simpan sosis (shelf life). Pihak produsen memberikan gambaran yang lebih mudah melalui expiration date atau tanggal kadaluarsa dan mencantumkan hubungan antara lama penyimpanan yang disarankan terhadap suhu penyimpanan, hal ini sejalan dengan perhitungan rumus Arrhenius untuk memprediksi kecepatan kerusakan suatu produk pada temperature penyimpanan yang diinginkan, maka paling tidak harus dilakukan pengujian paling sedikit pada tiga suhu yang berbeda.
Di kemasan menunjukkan, pada suhu -18C produk ini dapat bertahan sampai 3 bulan namun pada suhu ruang yaitu 25C produk ini hanya dapat bertahan selama 1 hari, semakin tinggi suhu penyimpanan maka umur simpan akan semakin singkat. Dalam kondisi penyimpanan sosis pada suhu ruang tentu saja expired date yang tertera pada kemasan tidak berlaku.
Hal inilah yang belum banyak diketahui oleh penjual dan konsumen sehingga terjadi kekeliruan dalam penanganan sosis pada kerusakan sosis semakin cepat dan masa simpan jauh lebih singkat dari expiration date yang dicantumkan.
Jika produk makanan yang mudah rusak seperti sosis, maka perlu diperhatikan: Selain melihat tanggal kadaluarsa (expired date) yang tertera pada kemasan, perlu memperhatikan suhu penyimpanannya, karena suhu penyimpanan yang berbeda akan memberikan waktu simpan yang berbeda pula.