Lihat ke Halaman Asli

Neni Hendriati

Guru SDN 4 Sukamanah

Kenangan bersama Petasan Kertas

Diperbarui: 2 April 2023   09:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Hai, sobat Kompasianer,

Tak terasa kita sudah memasuki hari kesebelas di Bulan Ramadan. Hari Minggu yang begitu tenang. Cucu-cucu lagi asyik main stiker, yang zamanku dulu belum ada.

Maklum, penulis adalah angkatan tahun 60-an, jadi, masih jadul, hihihi. Melihat mereka bermain, penulis jadi ingat saat kecil seusia mereka.

Duh, senangnya bila ingat masa itu, apalagi saat Ramadan seperti ini. Banyak kenangan berkelebat, baik yang menyenangkan maupun yang mendebarkan.

Nah, saat itu, sepulang kuliah subuh di masjid dekat rumah, aku merengek pada Ibu. Suara petasan terdengar di mana-mana.

"Itu penghamburan uang!" kata Ibu, ketika aku minta dibelikan petasan.

Mamun, anak tetangga depan rumah, setiap hari bermain petasan kecil, bentuknya seperti kertas yang memiliki bulatan kecil di tengahnya. Bulatan ini harus dipukul dengan batu atau palu. Terdengar suara "tak".

Anak-anak kecil biasa memainkannya. Dan aku pun ingin sekali membelinya! Tetapi kata Ibu, beli petasan adalah bentuk penghamburan uang.

"Beli sekaliiii, aja, Bu!" aku merengek lagi

"Gak boleh!" Ibu tetap tak mengizinkanku.

Akhirnya aku keluar rumah dengan adikku, dan menonton Mamun memegang serenceng petasan. Di hadapannya ada batu agak besar, yang dijadikan alas untuk memukul rencengan petasan kertas itu satu persatu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline