"Teeeet....!" alarm HP berbunyi kencang.
Cici menatapku.
"Aaaa, kok, cuma sebentar, sih!" keluh Cici.
Waktu bermain game selama 30 menit baginya sudah habis. Sekarang giliran Dede, adiknya. Mereka bermain gawai secara bergiliran, sambil kusuapi makan pagi.
Hap, hap, mereka akan makan dengan lahap. Mata mereka pun tak lepas dari gawai.
Akhir pekan, cucu-cucuku yang duduk di kelas satu SD dan TK Besar, selalu menginap di tempatku. Dan hari Minggu, mereka boleh main gawai secara bergiliran. Yang tidak kebagian main, boleh mengintip gawai yang dimainkan saudaranya, atau beristirahat.
Cici menyerahkan HP kepadaku. Wajahnya ditekuk. Kentara sekali kekecewaan di wajahnya.
Segera kustel alarm. Dengan sukacita, Dede menerima HP dan menggeloso. Rupanya dia bermaksud bermain HP sambil tiduran.
"Loh, kok, sambil tiduran!" Cici protes.
"Kan giliran Dede, Ci!" aku mengingatkannya.
Cici melipat tangan di dada tanda tak setuju, bibirnya maju dua centimeter. Hehehe