Lihat ke Halaman Asli

Neni Hendriati

Guru SDN 4 Sukamanah

Semangka Sengketa

Diperbarui: 6 Februari 2023   15:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

"Stop!"

 Motorku kurem seketika. Sebuah roda buah-buahan menghalangi jalanku. Untunglah, remnya pakem.

"Maaf, barangkali mau beli!" ujar si Mang menawari kami  dengan wajah watados. Kulihat tinggal dua ikat rambutan dan tiga buah semangka di atas rodanya.

"Tolong dibeli aja, Bu! Mumpung murah!" ujarnya sedikit memaksa. Peluh berleleran di dahinya.

"Gak, Mang, kemarin kan udah beli, masih ada rambutannya!" tukas Bu Yanti yang duduk di goncenganku. Rupanya si Mang langganan Bu Yanti.

"Beli aja lagi, Bu, buat besok!" kata si Mang.

"Enggak, ah!" tukas Bu Yanti.

Aku merasa kasihan, teringat kata-kata Pak Ustaz, untuk berbelanja di pedagang kecil seperti si Mang ini, meski caranya agak memaksa.

"Berapa semangkanya, Mang?" tanyaku ngasal.

Barusan paksu mengirim foto telah membeli sepuluh butir kelapa muda dari tetangga, karena kasihan juga. Duh,

"Tujuh ribu saja, sekilo!"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline