Lihat ke Halaman Asli

Neni Hendriati

Guru SDN 4 Sukamanah

Ferdi Lagi Nyari yang Rp 500,00

Diperbarui: 1 November 2022   07:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Oleh Neni Hendriati

Tangisan keras seorang anak, membuat kami yang berada di ruang guru spontan keluar untuk memastikan apa yang terjadi. Bu Elis tergesa datang, menuntun anak kelas satu dengan darah di bibir, dagu, dan bajunya.

"Kenapa, Bu?" tanyaku khawatir.

"Biasa, mau pulang lari-lari, bibirnya kepentok pintu!"

"Duh...!" aku meringis. Sakit pastinya!

Anak-anak dari berbagai kelas mulai merubung. Mereka penasaran, ingin tahu apa yang terjadi. Anak itu, Ferdi, langsung ditangani oleh Bu Ayu, pembina UKS. Lukanya dibersihkan, berikut bajunya. Lukanya di bawah bibir, diolesi betadine.

Alhamdulillah, lukanya tidak terlalu parah. Bibir bawah luka sedikit, dan darah langsung mengering.

Bu Yanti pun segera membubarkan kerumunan.

"Anak-anak jangan berkerumun, lanjutkan istirahatnya!"

"Ya, Bu," anak-anak pun membubarkan diri.

Anehnya, Ferdi masih menangis, kepalanya clingak-clinguk, seperti ada yang dicari.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline