Siapa yang tidak kenal game Mobile Legend? Bahkan semua orang dari berbagai kalangan memainkannya. Mobile Legend merupakan salah satu permainan yang dilakukan secara tim dengan tujuan menghancurkan menara (tower) yang dimiliki tim lawan. Satu tim terdiri atas lima orang dan masing-masing orang memainkan satu hero. Saat game berlangsung atau sedang daft pick, para tim akan mendiskusikan teknik dengan menggunakan fitur komunikasi di dalamnya, secara lisan atau tulis. Saat melakukan diskusi, para pemain sering sekali menggunakan bahasa daerah mereka hingga kadang terjadi kekeliruan dalam pemaknaan ucapan atau tulisan yang mereka sampaikan ke setimnya. Mirisnya pula, permainan Mobile Legend ini telah menyebabkan pemainnya sering berkata kasar dan melakukan tindakan kekerasan verbal kepada satu timnya atau lawanya berupa umpatan.
Di sini peran bahasa yang sama sangat diperlukan untuk berkomunikasi dalam tim. Salah satunya dengan komunikasi bahasa Indonesia. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Kentjonom dalam (Oktaviani. 2018) bahwa ada tiga fungsi utama bahasa, yaitu sebagai alat kerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri. Selain itu, banyaknya trash talk yang terjadi di game ini, dapat dilihat menggunakan sosiolinguistik sebagai langkah awal untuk menganalisis struktur bahasa dalam penggunaannya dan sikap bahasa yang digunakan. Sosiolinguistik menganalisis variasi bahasa oleh suatu komunitas. Kajian sosiolinguistik dilakukan karena berhubungan dengan efek yang dihasilkan oleh perilaku trash talk atau tindak kekerasaan secara verbal dalam berkomunikasi.
Berdasarkan pengamatan selama bermain game ini, banyak sekali kata-kata kasar dan umpatan yang diberikan oleh pemain di dalamnya untuk memaki lawan main. Menurut Winiasih (2010) umpatan adalah ungkapan spontan yang berupa kata-kata kasar sebagai curahan hati penutur yang berfungsi sebagai emotif. Berikut variasi trashtalk yang dikelompokan menjadi beberapa bagian.
Umpatan yang menggunakan kata hewan
Beberapa hewan yang diharamkan oleh agama, dalam berkomunikasi sering kali diucapkan oleh player mobile legend. Contoh kata yang sangat sering, yaitu babi dan anjing. Penutur mengungkapkan kata kasar tersebut ke lawan main dengan menyamakannya seperti hewan. Contoh kalimatnya, yaitu babi ngelag, anjing mainnya ngumpet, dan tak jarang juga menggunakan bahasa Jawa, seperti asu keroyokan.
Umpatan dengan kata sifat
Kata-kata sifat negatif dijadikan sebuah umpatan dalam game ini untuk menyakiti perasaan lawan atau bahasa kerennya adalah menjatuhkan mental lawan. Kata tersebut, yaitu tolol, goblok, bego, dsb. Contoh dalam kalimat, seperti aldous tolol, ez blok. Sering pula menggunakan umpatan dalam bahasa myanmar seperti kata lee yang memiliki arti goblok.
Umpatan dengan bagian tubuh manusia
Tidak semua bagian tubuh manusia disebutkan secara umum, contohnya kemaluan. Namun, dalam game ini sangat sering ditemukan kata-kata seperti itu. Kata yang paling sering dilontarkan, yaitu kontol, jancok, pler, dan pepek. Dalam sebuah kalimat, contohnya nyampah kontol, ada yang ngecheat pepek, by1 sini jancok. Mereka menggunakan kata-kata tersebut untuk memancing emosi lawan dan membuat lawan malu karena kalah.
Umpatan menggunakan profesi dan status
Biasanya para pemain menjelek-jelekan suatu pekerjaan. Banyak dari manusia menggunakan profesi yang rendah untuk dijadikan umpatan karena status sosial (Winiasih, 2010). Pekerjaan yang seringkali digunakan sebagai umpatan, yaitu pelacur, lonte, adek, dsb. Contoh dalam kalimat, seperti nyerah aja dek, mama lu lonte, lachur asu. Umpatan tersebut jelas tujuannya adalah mengejek dan membuat mental lawan terganggu sehingga permainannya tidak fokus.