- "Tak ada hal benar dapat terwujud dengan cara melakukan hal salah yang mencipta dosa. Tak ada kebaikan terbangun befondasikan keburukan."
Nabi Yusuf bermimpi, Nabi Ibrahim bermimpi, yang semuanya kemudian menjadi nyata, aku pun bermimpi, dan kuingin itu menjadi nyata, namun tak berarti aku ini seperti para Nabi, karena Fir'aun bukan Nabi, bahkan penentang Ilahi Robbi juga bermimpi yang kemudian menjadi nyata.
Mimpi taklah sama dengan impian, atau keinginan dalam angan. Mimpi itu sebuah info yang punya jalannya sendiri untuk menjadi nyata. Adalah sebuah kesalahan bila info dalam mimpi dikisahkan pada orang yang salah, Tapi sudahlah, sebuah kesalahan taklah elok bila menjadi sesalan nan menggalaukan. Pasrah! Adalah satu satunya pilihan dengan tangisan panjang hingga entah. .
Kini tinggallah menjadi tangisan, semoga Pemilik Nasib diri ini berkenan mengampunkan. Bukankah Dia sendiri yang mendeklarasikan Ke-Maha Pengampun- an Nya? Ketika diri ingin mrwujutkan mimpi dengan kemaksiyatan, bagaimana mungkin diperkenankan? Balik badan, tengadah tangan, semoga segera terampuni khilaf dan dosa ini.
Kini, tak ada lagi hasratku untuk terjadi mimpi itu di kehidupan, , selain semoga terampuni segala salah dan dosaku sebab mimpi yang ingin kurealisasikan dengan cara yang tak direstui Nya. Tak ada hal benar dapat terwujud dengan cara melakukan hal salah yang mencipta dosa. Tak ada kebaikan terbangun befondasikan keburukan.
Duhai kamu, kebebasanmu dari rasamu padaku kini kuikhlaskan. Kamu pasti mendapatkan ganti dari kesedihanmu selama ini yang disebabksn salahku. Sebagaimana aku telah mendapat banyak teguranNya sebab dosaku. Berbahagialah sebab kesalahanku yang telah dibalasNya bagimu dengan melimpahnya anugerah untukmu. Maafkan aku, Allah swt menyayangimu.
Sampai Jumpa bila diijinkanNya.
