Lihat ke Halaman Asli

Tua Pasti, Dewasa Pilihan

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi pribadi menyenangkan tentu harapan semua orang, pribadi yang selalu nyaman ketika orang berada didekatnya, selalu ada ketika orang membutuhkan tempat untuk bersandar, tidak selalu menyalahkan ketika orang itu bersalah dan bijak dalam menyimpulkan sesuatu. Ya semua itu ada pada pribadi yang berkarakter serta berwibawa.

Kedewasaan seseorang menurut gue bukan karena faktor usia, banyak saya jumpai orang di usia muda namun telah berpikir dewasa dalam setiap keputusan yang diambilnya. Seseorang yang berpikir dewasa tidak lepas dari faktor lingkungan, misalnya ketika seseorang menjadi tumpuan keluarganya yang memaksa dia berpikir untuk tidak memikirkan diri sendiri hingga selalu berpikir panjang ketika memutuskan sesuatu hal.

Ada contoh kasus seperti tetangga gue, pasangan yang telah mempunyai satu anak ini selalu cekcok dalam rumah tangganya. Istrinya yang selalu minta pengertian agar mau berbagi tugas rumah tangganya dan keiinginan si istri untuk tidak selalu melibatkan pihak ketiga (orangtua/saudara) ketika terbentur oleh masalah rumah tangga.

Akan tetapi suaminya selalu tidak mengindahkan perkataan istrinya, dia suka begadang hingga larut menghabiskan waktu istrirahatnya dengan menonton televisi padahal pagi harinya harus beraktivas untuk bekerja dan yang lebih parah lagi ketika suaminya selalu mengadukan hal-hal sepele keepada orang tuanya, misalnya istrinya begini dan begitu.

Gue yang mendengarkan curhatan tetangga (istrinya) hanya bisa mengangguk-ngangguk karena gue tidak berani masuk wilayah mereka dan sebagai orang luar kita tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah kecuali kalau dua-duanya bersamaan curhat (dibarengin) jadikan bisa sambil sharing tuh, bener gak? Hehee..

Cerita tetangga gue ini menurut gue tidak adanya faktor kedewasaan berpikir seseorang, sudah memiliki anak tapi pikiran tetap saja kanak-kanak dan masih selalu ngetek sama ortu nya. Untuk itu sebagai orang tua sudah seharusnya mendidik anak untuk mandiri mulai sejak dini, hal ini diharapkan untuk menjadikan anak yang bertanggung jawab dalam hal apapun.

Sudah terbukti kan kedewasaan seseorang tidak bisa di ukur oleh faktor usia, karena tua itu pasti dan dewasa adalah pilihan. Memilih sikap untuk dewasa bukan berarti harus dewasa sebelum waktunya, tetapi arti dewasa disini adalah bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah apapun tidak harus untuk masalah rumah tangga akan tetapi misalnya memahami tanggung jawab seorang anak ataupun sebagai kakak/adik dengan memahami harus bagaimana menyikapinya.

Jika kita melihat anak-anak yang masih muda tetapi pola pikirnya terarah dan masuk akal tentu kita senang berada didekatnya. Karakter kepribadian yang menunjukkan kedewasaan seseorang bisa terhindar dari salah kaprah dalam memilih keputusan dan selalu berhati-hati dalam bertindak. So jadilah pribadi yang menyenangkan. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline