Lihat ke Halaman Asli

Tety Polmasari

TERVERIFIKASI

ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja

Tiga Motif Khas Kab. Konawe Sukses Melenggak di IFW 2024, Karya Desainer Julie Kaimuddin

Diperbarui: 30 Maret 2024   13:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Julie Kaimuddin, sukses membawa karyanya dalam gelaran Indonesia Fashion Week (IFW 2024), Jumat 29 Maret 2024 malam, di JCC Jakarta Pusat. Perempuan asal Konawe, Sulawesi Tenggara, itu dipercaya oleh Dekranas (Dewan Kerajinan Nasional) Kab. Konawe untuk membawakan motif-motif asli Konawe.

Konawe menampilkan tiga motif tenun terbaru, yaitu Pine Wine Mbae atau bunga padi, Peto Tono atau motif orang-orangan sawah, dan Pine ta Ulumbaku atau bunga pakis. Busana-busana yang ditampilkan dalam ajang fashion show itu mendapat sambutan hangat.

Ketua Dekranasda Konawe, Trinop Tijasari Harmin Ramba, menyampaikan rasa haru sekaligus bangga atas pencapaian Kab. Konawe. Tidak menyangka, karya-karya dari perancang busana asli puteri daerah itu mendapat riuh tepuk tangan. Menandakan pagelaran busana diterima pengunjung.

"Alhamdulillah, eventnya berjalan lancar. Bangga, haru juga karena ini kali pertama Dekranasda Konawe ikut dalam ajang Indonesia Fashion Week dengan menampilkan tiga motif tenun terbaru," " tuturnya yang ditemui usai pagelaran busana.

Ia sangat mengapresiasi penyelenggaraan IFW 2024, yang dapat membangun spirit para pengrajin dan dapat meningkatkan Industri UMKM di bidang fashion khususnya di Kabupaten Konawe.

Trinop Tijasari menuturkan ajang IFW juga sekaligus menjadi media promosi daerah yang tentu sangat penting untuk kemajuan daerah khususnya Konawe ke depan. Dulu kabupaten ini bernama Kabupaten Kendari. Ibu kota kabupaten ini kini terletak di Unaaha.

Lantas apa filosofi dari motif-motif yang ditampilkan? Trinop menjelaskan motif terbaru yang ditampilkannya dalam fashion show tersebut.

Motif bunga padi karena Konawe merupakan penghasil padi terbanyak.  Kabupaten Konawe dikenal sebagai lumbung beras di provinsi Sulawesi Tenggara atau Sultra. Separuh produksi beras provinsi tersebut berasal dari Konawe.

Tumbuhan Pakis simbol adat Konawe, itu merupakan simbol tertinggi Kab. Konawe. Jadi, kalau mau mengundang harus bawa kalung sara dan benar-benar ditempatkan paling teratas. Simbol ini mewakili sikap bijak dan tenang dalam menghadapi tantangan dalam hidup.

Julie Kaimuddin (kiri) dan Ketua Dekranas Kab. Konawe (kanan)/Dokumen pribadi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline