Lihat ke Halaman Asli

Tety Polmasari

TERVERIFIKASI

ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja

Menggali Potensi Rotan untuk Masa Depan Berkelanjutan

Diperbarui: 24 Februari 2024   22:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

  Alfath Kurniadi (Dokumen pribadi)

Ada yang menarik dalam event ARCH:ID 2024 di sore hari kedua, Jumat 23 Februari 2024 di ICE BSD, Tangerang, Banten. Di hari kedua pameran dan konferensi arsitektur terbesar dan paling bergengsi di Indonesia, itu ada talkshow bertema "Design is Medicine".

Pameran yang dibuka oleh Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo, itu mengedepankan tema "placemaking dan tolerance", dalam artian placemaking, tempat publik, siapa pun pernah memasuki. Pemeran ini sendiri diadakan oleh Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) bekerja sama dengan PT. CIS Exhibition.

Talkshow yang diadakan VIVERE Group itu menghadirkan pembicara Dirgantara I Ketut - Principal Architect of DDAP Architect, Stefan Baumann - Chief Representative Officer of karuun, dan Alfath Kurniadi - Sustainable Rattan Project Advisor of GIZ.

Mengapa rotan? Mengapa bukan bambu? Bukankah sama-sama ramah lingkungan? Indonesia sendiri adalah penghasil bahan baku rotan terbesar dunia. Sumbernya ada di Sumatera, Jawa, Borneo, Sulawesi, hingga Nusa Tenggara.

Sayangnya, rotan sekarang hanya dilihat sebagai komoditi sehingga ada banyak hal yang hilang berkaitan dengan kearifan lokal. Karena itu, citra rotan Indonesia harus bisa lebih dari sekedar barang komoditi.

Namun, bukan hanya karena itu alasannya. Ternyata karakteristik dari rotan sendiri lebih ringan, kuat, elastis, mudah dibentuk. Jika dihitung-hitung secara ekonomis, rotan lebih murah dari penggunaan kayu atau bambu.

Dalam talkshow ini para pembicara membahas mengenai berbagai aspek penting dalam penggunaan rotan -- dan juga karuun sebagai material yang berkelanjutan. Rotan  merupakan material yang cepat dipanen sehingga menjaga kelestarian.

Mulai dari potensi ekonomi sirkular yang dapat dihasilkan oleh industri rotan, hingga strategi desain inovatif yang memanfaatkan potensi penuh bahan tersebut sebagai tindakan nyata menuju solusi yang lebih ramah lingkungan.

dokumen pribadi

Selain material, juga dibahas desain yang baik dapat memberikan dampak yang baik bagi lingkungan sekitarnya. Bagaimana desain bangunan atau interior yang tidak banyak menghasilkan limbah, juga aliran sirkulasi udara, dan lainnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline