Peringati HUT ke-78 Republik Indonesia, Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Indonesia (PERDOSRI) dan PERDOSRI Cabang Sulawesi Papua melakukan kegiatan bakti sosial untuk warga Kabupaten Toraja Utara dan sekitarnya.
Baksos yang diadakan selama dua hari (18-19 Agustus 2023) itu mengangkat tema "Menumbuhkan Masyarakat Inklusi Ramah Disabilitas bersama Lansia Bugar & Berkualitas". Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini diadakan di RS Elim Rantepao, Toraja Utara, Sulawesi Selatan.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi mengenai kesehatan pada anak dan meningkatkan pengetahuan bersama Rehabilitasi Berbasis Masyarakat (RBM).
Ketua Umum PP PERDOSRI dr. Rumaisah Hasan, Sp.KFR menjelaskan kegiatan diadakan di RS Elim sekaligus sebagai bentuk support mengingat RS Elim tersebut telah menunjukkan komitmennya dengan membuka layanan Rehabilitasi Medik melalui pembentukan Instalasi Rehabilitasi Medik.
"Baksos di Elim ini diharapkan pula menunjukkan eksistensi dan aksi nyata PERDOSRI di dalam masyarakat," kata dr. Rumaisah.
Ia mengatakan, baksos ini melibatkan Dokter Spesialis Kedokteran Fisik & Rehabilitasi yang menjadi Pengurus PP Perdosri, Pengurus Perdosri Sulapua - PPDS IKFR (Ilmu Kedokteran Fisik & Rehabilitasi) dari Prodi IKFR Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (anggota muda Perdosri)
Selain itu, juga melibatkan Instalasi Rehab Medik RSUP Dr Tajuddin Chalid Makassar dengan mengirimkan dokter SpKFR, Fisioterapis, Terapis Okupasi, Terapis Wicara, Pekarya Ortosis Prostesis.
Dokter SpKFR menangani pasien dengan gangguan fungsi tubuh atau keterbatasan fisik akibat penyakit atau cedera. Tujuannya, untuk meningkatkan kualitas hidup pasien tersebut, dengan memaksimalkan fungsi yang ada.
Peran dokter rehabilitasi medik adalah mengupayakan penyembuhan dan rehabilitasi pasien yang mengalami kondisi tertentu akibat cedera atau penyakit.
Berbeda dengan dokter spesialis lain, dokter ini menjalankan tugasnya secara holistik. Fokusnya bukan hanya pada penyembuhan penyakit semata, tapi juga pemulihan fungsi tubuh pasien seperti sedia kala lewat sejumlah terapi.