Cahaya penerangan seadanya menjadi pelita di tenda pengungsian korban gempa Cianjur yang dibangun ala kadarnya. Hujan baru saja berhenti dan membasahi rerumputan. Tanah membecek.
Gempa susulan masih terasa meski kekuatannya semakin melemah. Beberapa warga di Kampung Baros, Kecamatan Pacet, Kecamatan Cianjur, Jawa Barat, mengungsi di tenda pengungsian yang beralasakan karpet sajadah.
Rumah tempat tinggal mereka rusak akibat gempa yang mengguncang pada Senin 21 November 2022.
Ada juga tenda-tenda berukuran kecil milik warga yang terlihat sangat tidak nyaman ditempati karena ruangnya cukup sempit. Tenda yang tidak cukup menampung banyak orang.
Baca juga: Kowani Tinjau Korban Gempa Cianjur, Warga Desa Ciputri Mulai Stress
Ada bayi juga yang terpaksa harus ikut mengungsi. Tangisannya terdengar lirih dalam gendongan ibunya. Mungkin kedinginan, mungkin juga lapar, mungkin ingin minum susu, mungkin juga lagi kurang sehat.
Tanah yang becek, cuaca yang dingin, dan gempa susulan, membuat warga tidak bisa tidur dengan aman dan nyaman. Warga dibayang-bayangi gempa yang suatu waktu bisa saja terjadi.
Sejauh ini, warga mengaku belum ada bantuan dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Bantuan masih terfokus di wilayah Cianjur kota, sementara wilayah bagian utara seperti di Ciherang hingga Sarongge masih kekurangan bantuan logistik, obat-obatan, dan makanan.
Padahal, warga amat membutuhkan bantuan, terutama makanan siap saji, selimut, susu bayi dan balita, serta obat-obatan. Bantuan tenaga medis dan sarana air bersih juga sangat diperlukan di wilayah tersebut.
Kondisi ini membuat banyak korban gempa, terutama anak-anak dan lansia, mulai stress dan kekhawatiran yang berlebih pasca gempa berkekuatan bermagnitudo (M) 5,6 SR.