Lihat ke Halaman Asli

Tety Polmasari

TERVERIFIKASI

ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja

Kajian Hadist, Mujahadah Bentuk Rasa Syukur kepada Allah SWT

Diperbarui: 13 November 2022   16:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

"Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik." (QS. Al-Ankabut 29: 69)

Minggu 13 November 2022, Kajian Islam Ahad Subuh (KISAH) Masjid Al Ihsan Permata Depok, mengupas kajian hadist. Tema yang diangkat mengenai "Mujahadah Bersungguh-sungguh Menggapai Ridha Allah SWT".

Kajian yang diadakan secara luring dan daring seusai shalat subuh berjamaah itu disampaikan oleh Ustadz Rizka Maulan, Lc, MA. Berikut kajiannya.

Mujahadah berasal dari kata 'jahada' yang berarti "bersungguh-sungguh, berjuang dengan segala upaya, berusaha". Dari akar kata ini, lahir kata jihad berarti berjuang dengan fisik, ijtihad berjuang dengan pikiran, dan mujahadah berjuang dengan batin.

Kata jihad diterapkan dalam konteks peperangan, ijtihad diterapkan dalam konteks pemikiran, dan mujahadah dalam kontek kesufian. Kesemuanya, meskipun memiliki konteks penerapan berbeda, namun masih ada kaitan dengan makna dasar, yaitu kesungguhan melakukan.

Jihad di jalan Allah, salah satu perbuatan yang paling utama. Namun, harus diingat bahwa dalam berjihad tetap berkomitmen dengan nilai keimanan terhadap Allah dan dilandasi ajaran Allah.

Dalam melakukan jihad perlu mencurahkan segala kemampuan dan berkorban dengan segala tenaga, pikiran, emosi dan apa saja yang berkaitan dengan diri manusia.

Jadi, makna jihad yang selama ini kita dengar bukan melulu diartikan berperang melawan musuh secara fisik. Makna jihad itu banyak. Jihad secara bahasa berarti sebagai perjuangan dan upaya optimal dengan bersungguh-sungguh. Istilah jihad berarti kesediaan untuk bekerja keras dengan mencurahkan segala kemampuannya.

Semisal, mahasiswa belajar sungguh-sungguh untuk mendapatkan nilai IPK yang bagus, itu termasuk jihad. Atau pelajar yang belajar sungguh-sungguh saat ujian agar mendapatkan nilai yang bagus, itu juga termasuk mujahadah.

Sungguh-sungguh ini mencakup segala aspek kehidupan. Saat mencari nafkah, bekerja, atau hal lainnya. Bekerja jika diniatkan ibadah harus dilakukan dengan sungguh-sungguh.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline