Minggu 6 November 2022, langit begitu cerah. Tidak terlihat langit menggantung awan kelabu. Pagi itu, Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta dan sekitarnya ramai oleh masyarakat dengan segala aktifitasnya.
Masyarakat kembali memanfaatkan momen CFD atau Car Free Day. CFD sendiri menjadi hal yang paling ditunggu mengingat di sini masyarakat dapat berolahraga dan beraktifitas lainnya di akhir pekan tanpa harus terganggu dengan kendaraan yang berlalu lalang.
Di momen CFD ini terlihat juga sebanyak 115 organisasi perempuan menggelar Parade Budaya Nusantara bertajuk 'Bersatu Lebih Erat, Bersama Lebih Harmoni' dengan rute Sarinah-Bundaran HI-Sarinah, Minggu 6 November 2022.
Aksi ini salah satunya sebagai bentuk dukungan bersama agar kebaya menjadi warisan budaya takbenda di Unesco atau Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Para peserta mengenakan kebaya dan baju adat budaya nusantara membawa spanduk bertuliskan beragam dukungan kebaya untuk diakui secara global. Satu di antaranya berbunyi "Mari Dukung Kebaya Goes to Unesco".
Adalah Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang menggelar Parade Budaya Bangsa itu. Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar mendukung kebaya menjadi warisan budaya takbenda Indonesia.
Terlebih kebaya adalah identitas kaum perempuan di Tanah Air. Kebaya adalah busana tradisional kebanggaa perempuan Indonesia.
Dengan kegiatan Parade Budaya Nusantara ini, juga menunjukkan kepada Unesco bahwa kebaya Indonesia adalah salah satu simbol kekayaan kebudayan Indonesia dan didukung penuh oleh berbagai elemen masyarakat Indonesia.
"Kami mendengar ibu Timnas Kebaya sedang berjuang agar kita mendapatkan predikat nominasi tunggal dari Unesco bahwa kebaya itu adalah bagian dari budaya Indonesia, kita dukung bersama," kata Boy.
Dokumentasi Bunda Ajeng Kusnadi