Lihat ke Halaman Asli

Tety Polmasari

ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja

Adiraku, Tawarkan Beragam Solusi Keuangan untuk Pengajuan Kredit

Diperbarui: 15 Maret 2022   22:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi

Ketika pandemi Covid-19 menghantam Indonesia pada Maret 2020, awalnya semua sektor baik-baik saja. Namun, dengan penyebarannya yang begitu masif, semua sektor mulai kelimpungan. 

Tidak saja sektor kesehatan, tetapi juga sektor-sektor lainnya. Sektor pendidikan, pariwisata, UMKM, transportasi, dan lain sebagainya. 

Tidak sedikit yang bertumbangan. Banyak juga yang porak poranda. Dampaknya, banyak orang yang harus kehilangan pekerjaan, tidak terhitung berapa banyak yang takpunya lagi penghasilan.

Begitu pun abang pertama saya. Pekerjaannya sebagai supir pribadi tidak urung berimbas juga pada dirinya. Ia diminta istirahat "sejenak" sampai kondisi Covid-19 melandai atau benar-benar pulih.

Ya, sejak pemerintah menerapkan "lockdown" alias pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dengan berbagai level, sejak itu semua orang harus berdiam diri di rumah. 

Nyaris tidak ke mana-mana. Bekerja dari rumah. Belajar dari rumah. Kuliah dari rumah. Belanja dari rumah. Nonton hiburan juga dari rumah. Semua serba di rumah. Segala aktifitas pun beralih ke digital.

Dengan kondisi seperti itu, keluarga tempat abang saya bekerja mau tidak mau ya tidak membutuhkan supir lagi. Buat apa? Tidak ada fungsinya juga. Secara tidak langsung abang saya pun diberhentikan "dalam batas waktu yang tidak bisa ditentukan". 

"Terpukul" dong abang saya. Ia meminta saya dan adik-adiknya untuk mencarikan pekerjaan untuknya. Meminta saya untuk mencoba menghubungi relasi-relasi yang cukup dekat dengan saya.

Jelas, permintaan yang tidak bisa saya penuhi. Selain karena faktor usia abang saya, juga karena situasi pandemi. Di saat orang-orang dan perusahaan-perusahaan tengah berjuang untuk tetap bisa bertahan hidup dari badai Covid-19. Bahkan, banyak juga kolaps.

Setelah dipikir-pikir dan ditimbang-timbang bersama adik-adiknya dan Abah, ditemukanlah solusi: menjadi ojek online. Setidaknya, ini menjadi pekerjaan yang bisa dilakukannya dalam situasi seperti ini. Pekerjaan yang related banget dengan pekerjaan sebelumnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline