Senin, 14 Maret 2022, kemarin, saya ada agenda kegiatan di Menara Batavia, Karet, Jakarta Pusat. Saya biasanya kalau ke gedung ini, ya naik KRL. Ya, mau naik apa lagi dari rumah hehehe...
Kemarin sih saya kebetulan naik KRL relasi Jatinegara. Bisa turun di Stasiun Karet, lalu lanjut jalan kaki ke arah City Walk. Paling butuh waktu 20-30 menit berjalan kaki. Dekatlah itu. Hitung-hitung olahraga.
Atau turun di Stasiun Tebet, lanjut naik Mikrolet 44 tujuan Karet. Turun deh di depan gedung Menara Batavia.
Ketika saya naik dari Stasiun Citayam, saya dapati tempat duduk penumpang penuh. Malah berhimpitan alias menyempil.
"Wah, sudah mulai menyempil nih," gumam saya.
Baca juga:
Naik KRL, Tidak Ada Jarak Lagi di Antara Kita
Saya sendiri berdiri. Tidak dapat tempat duduk. Baru dapat duduk ketika Stasiun UI (Universitas Indonesia). Tempat duduk yang saya duduki berdempetan. Alias tidak ada jarak sama sekali.
Baru beberapa saat kereta melaju, tidak lama ada "kegaduhan". Saya mendengar suara petugas KRL yang meminta penumpang yang duduk untuk berdiri.
Pikiran saya, ada penumpang sakit atau pingsan yang butuh tempat untuk merebah. Atau "mengusir" penumpang pria yang berada di gerbong khusus perempuan.
Kebetulan saya naik di gerbong paling depan, gerbong khusus perempuan. Eh, ternyata pendengaran saya salah. Rupa-rupanya, penumpang duduk masih dibatasi.