Lihat ke Halaman Asli

Tety Polmasari

TERVERIFIKASI

ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja

Adiwastra Nusantara 2022, Merawat Kearifan Lokal

Diperbarui: 9 Februari 2022   22:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Setelah vakum 2 tahun karena pandemi Covid-19, Adiwastra Nusantara 2022 akhirnya kembali diselenggarakan di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, pada 9-13 Februari 2022.

Masih dalam suasana pandemi memang. Namun, pameran berbagai kain tradisional berkualitas yang berasal dari berbagai penjuru nusantara, ini mau tidak mau tetap harus ditampilkan.

Tentu saja dengan protokol kesehatan yang cukup ketat. Dengan adanya pemberlakuan penerapan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3, sudah bisa dipastikan jumlah pengunjung juga tidak sebanyak pada tahun-tahun sebelumnya karena

Justru dengan keadan demikian, masyarakat bisa mengunjungi pameran kain adati terbesar di Indonesia, ini dengan leluasa. Tanpa khawatir akan adanya kerumunan yang berpotensi terjadinya penularan.

Istilah wastra sendiri berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti sehelai kain. Tidak hanya batik saja. Dengan kata lain, wastra nusantara terdiri berbagai jenis kain tradisional lainnya yang berasal dari segala penjuru daerah di Indonesia. Ada kain tenun, kain songket, dan kain ulos.

Ketua Harian Dekranas (Dewan Kerajinan Nasional) Hajjah Tri Tito Karnavian sangat mendukung kegiatan pameran yang bertema "Citra Keberagaman Nusantara". Ia berharap kegiatan ini terus berlanjut.

Kegiatan ini, menurut isteri dari Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, ini dapat mendukung kerajinan-kerajinan nasional, khususnya wastra.

Ia mengatakan, Indonesia kaya dengan kain tradisional dan hal ini tidak dimiliki negara lain. Jadi, dengan menggunakan kain tradisional, maka kebudayaan asli Indonesia akan semakin dikenal dunia.

"Kegiatan ini juga sebagai media promosi kain tenun dan batik. Tidak saja di Indonesia, tetapi juga masyarakat dunia," jelasnya yang didampingi Ketua Bidang Pendanaan Dekranas Elizabeth Thohir, isteri Menteri BUMN Erick Tjandra.

Ketua Dekranas, Elizabeth Thohir  (kiri) dan Hj Tri Tito Karnavian (tengah) meninjau stand peserta pameran (dokpri)

Peserta dari pameran ini tidak hanya para perajin wastra adati, tetapi juga para perancang busana dan produk kriya lainnya yang menggunakan dan memanfaatkannya sebagai bagian dari rancangannya

Meski wastra ini kuno, tapi mulai banyak peminatnya. Generasi milenial juga makin banyak yang mengenakan wastra karena motif kain tradisional saat ini pun sudah sangat beragam dan indah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline