Hari ini, Selasa (5/10/2021), anak ketiga saya yang kelas 4 SD mendapat giliran masuk sekolah. Ini menjadi hari pertama baginya mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas, meski pembelajaran sendiri sudah dimulai dari kemarin, Senin (4/10/2021).
Bagi Kota Depok sendiri, ini kali pertama penyelenggaraan sekolah tatap muka selama pandemi melanda. Kegiatan PTMT ini diperkuat dengan Surat Pemberitahuan Nomor 421.3/2418/IX.2021/Disdik tentang PTM terbatas dan Asesmen Nasional (AN) tahun 2021. PTM terbatas ini digelar sampai 23 Desember 2021, yang nanti dievaluasi lagi.
Anak saya jelas antusias. Dari kemarin sudah menyiapkan segala keperluan untuk bersekolah. Baju seragam, jilbab, sepatu, kaos kaki, buku tulis, buku pelajaran tema 3, alat-alat tulis, hand sanitizer, tisue basah, masker pengganti.
Paginya, saya siapkan bekal minuman jus. Tidak lupa sebelum berangkat, sarapan dulu. Segelas susu dan roti panggang kesukaannya.
Yang antusias bukan anak saya saja, tetapi saya juga sebagai orang tua. Itu sebabnya, saya mengantarnya ke sekolah. Saya ingin melihat langsung suasana sekolah. Agar tidak terjebak macet, saya berangkat agak pagi.
Kemarin, di hari pertama PTMT berdasarkan penuturan ojek yang saya tumpangi, jalan raya Citayam macet. Dipenuhi dengan anak-anak yang bersekolah. Di group orang tua juga disebutkan suasana depan sekolah macet.
Saya pun memutuskan jalan jam 6.15 dari rumah untuk mengantisipasi kemacetan. Ternyata perjalanan lancar jaya. Saya dan anak saya sampai di sekolah masih sepi. Terlihat juga ada beberapa siswa yang sudah tiba.
Sambil mengamati suasana, saya pun leluasa memotret suasana sekolah. Area lapangan diberi tanda berjarak bergambar tanda panah. Warnanya merah terang agar mudah dilihat. Di depan pagar sekolah, disediakan tempat cuci tangan di sebelah kiri kanan.
Jadi, sebelum memasuki area sekolah, siswa disambut dua guru yang berdiri di kiri kanan. Lalu mencuci tangan, kemudian masuk ke lapangan. Di sini, siswa dicek suhu tubuhnya. Kalau suhunya normal baru diperkenankan masuk ke kelas.