Lihat ke Halaman Asli

Tety Polmasari

TERVERIFIKASI

ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja

Bagaimana Menjaga dan Merawat Ikhlas?

Diperbarui: 12 September 2021   17:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Setelah vakum beberapa bulan karena adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) untuk meredam penularan Covid-19, akhir Kajian Islam Ahad Subuh (KISAH) kembali diadakan.

Sebagaimana namanya, kajian ini dilakukan usai shalat subuh berjamaah di masjid. Pengurus masjid Al Ihsan Permata Depok menyampaikan informasi tersebut yang terdengar oleh saya. Karena saya shalat subuh di rumah, jadi kajian saya ikuti secara online.

KISAH pada hari ini, Minggu (12/9/2021), membahas bab ikhlas yang disampaikan oleh Ustadz Hanif Lc. Jamaah yang ada di masjid diminta untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Mengapa membahas ikhlas? Karena ikhlas adalah salah satu syarat agar amal diterima Allah Swt. selain juga harus sesuai dengan syariat-Nya.

Allah akan menyeleksi setiap amal dari niat dan keikhlasannya. Tanpa dua hal ini amal seseorang akan sia-sia dan tidak dipandang oleh Allah SWT. Karena setiap amalan itu harus disertai dengan niat.

Tetapi, tidak semua orang Islam mampu untuk menjaga keikhlasan tersebut. Meski seseorang sering ikhlas dalam beramal, tapi tidak selalu mudah menjaganya. Tidak jarang, karena kelalaian, atau karena godaan setan, sesekali sikap ikhlas itu lenyap dari hati.

Tidak hanya sekadar berkata "saya ikhlas", tapi kalau tidak dibarengi dengan niat tulus karena Allah SWT, itu namanya belun ikhlas.

Kalaulah hati masih merasa gundah, kesal dan terganggu dengan apa yang dilakukan orang lain terhadap kita, ikhlas yang kita ucapkan masih perlu dipertanyakan. Ini mengindikasikan kita belumlah ikhlas karena Allah.

Apa itu ikhlas? Ikhlas yang sesungguhnya yaitu melakukan sesuatu tanpa mengharapkan sesuatu yang lain selain berharap pada Allah. Tapi tidak mudah untuk ikhlas. Bukan sekedar omongan bahwa "saya ikhlas". Ada saja godaannya. Karena itu, kita harus bisa menjaga dan merawatnya.

"Ikhlas itu nilai yang paling utama. Harus dipelihara, dirawat. Di awal saat amal akan dikerjakan, lalu di tengah-tengah saat melakukan amal, dan sesudah melakukan amalan. Ini memang berat. Perlu diperjuangkan," terangnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline