Lihat ke Halaman Asli

Tety Polmasari

TERVERIFIKASI

ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja

Selepas Pensiun, Ayah Saya Tetap Produktif, Ini yang Dilakukannya

Diperbarui: 16 Agustus 2021   17:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Ini abah, bapak saya. Namanya Tarya Kusnadi. Ada gelar di depan dan belakang namanya. Saat ini usianya 82 tahun. Sejak pensiun dari pegawai negeri sipil Kementerian Pertanian berpuluh tahun lalu, ia selalu menyibukkan diri dengan berbagai aktifitas.

Di awal-awal pensiun, ketika saya masih SMA, ada hobinya yang sering dilakoninya hingga bertahun-tahun kemudian. Ya, mengisi Teka Teki Silang atau TTS di Harian Kompas. Kebetulan ayah saya berlangganan koran tersebut.

TTS ini setiap edisi diguntingnya lalu ditempelkan di kertas, dikliping, dan dijilid. Entah sudah berapa banyak tumpukan kliping TTS ini. Maksudnya dijilid biar ayah saya tidak pusing mencari TTS di tumpukan koran.

Ketika saya tanya untuk apa dijilid, ayah saya beralasan dengan dijilid, ayah saya bisa langsung mencari mana TTS yang belum terisi semua untuk diisinya jika ia sudah menemukan jawabannya.

Saya lupa, apakah TTS ini pernah dikirimkannya ke Harian Kompas agar diundi? Yang pasti, melihat hobi ayah saya ini saya jadi ikutan suka mengisi TTS.

Kata ayah saya, mengisi TTS adalah untuk mengisi waktu luang, juga mencegah agar tidak pikun kelak. Yang sepertinya memang terbukti.

Tidak beberapa lama setelah masa pensiun, ayah saya sempat menjadi dosen di universitas swasta, di universitas terbuka, dan di almamaternya. Saya sering juga dimintai tolong untuk mengetik bahan materi yang akan diajarkan. Beberapa bahan materinya itu pun sudah dijadikan buku.

Ayah saya sering memperlihatkan honor yang diterimanya saat mengajar dan membuat buku. Nilainya tidak besar tapi saya melihat senyumnya yang mengembang, yang menandakan ada kepuasan batin pada dirinya.

Ayah saya melepas profesinya sebagai dosen saat ditawari menjadi konsultan di bidang pertanian yang kantornya di sekitar Ampera, Jakarta Selatan. Sempat tinggal agak lama di Pekanbaru bersama ibu saya karena ditempatkan di sana.

Saya pernah menginap beberapa hari ketika saya ada penugasan ke sana. Saya pun diajak ke peternakan lebah milik warga, ke perkebunan jagung, dan lain-lain. Hasil kunjungan ini pun saya jadikan bahan tulisan saya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline