Lihat ke Halaman Asli

Tety Polmasari

TERVERIFIKASI

ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja

Jaga Berat Badan, Perdebatan antara yang Ingin Kurus versus Ingin Gemuk

Diperbarui: 23 April 2021   23:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kompas.com

Menjaga berat badan selama bulan puasa? Menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan, bagi sebagian kawan-kawan saya, selain berlomba-lomba mencari pahala,  juga berlomba-lomba menurunkan berat badan.

Di saat yang lain berlomba-lomba menurunkan berat badan, saya berlomba-lomba menaikkan berat badan. Tapi, itu dia persoalannya. Boro-boro berat badan saya naik, yang ada malah turun.

Saya belum timbang sih tapi sepertinya ya begitu. Itu jika berkaca pada puasa-puasa sebelumnya ya. Metabolisme tubuh saya sepertinya sulit untuk bisa gemuk. Entahlah, saya kurang paham juga.

Jangankan di bulan puasa, di bulan-bulan lain yang frekuensi makan saya lebih sering saja susah banget berat badan naik, bagaimana saat puasa? Bukankah bagi sebagian orang lain puasa menjadi waktu yang tepat untuk menurunkan badan?

Kawan saya, Noviana Gaby, saat ini tengah berjuang keras menurunkan berat badannya. Ia merasa sudah kegemukan. Itu ditandai dengan banyaknya keluhan kesehatan yang dialaminya. Seperti kaki sering kesemutan, cepat lelah, dan lain-lain.

"Udah puyeng lihat badan, perut kayak orang hamil 9 bulan. Iyak, jadi puyeng lihat perut dan badan begini. BB makin naik terus. Lah gue yang ngerasain bawa badan mak. Berat banget ini badan," katanya dalam obrolan di chat group "emak-emak militan" dengan simbol emoticon tertawa ngakak, beberapa hari lalu.

Karena itu, ia berusaha menjaga berat badan ke angka ideal, mumpung bulan puasa. Setelah berkonsultasi dengan dokter, kawan saya ini pun dianjurkan untuk memasak makanan yang tanpa minyak, santan,  susu, dan manis berlebih.

"Gue nyayur toge sama ayam goreng buat yang pada puasa. Kalau gue beda lagi karena lagi program sehat gue," ujarnya.

"Kemarin sebelum sakit berat badan gue 83 kilo mbak, sekarang 80 kilo. Ini mau diturunkan lagi," katanya.

Suaminya sih, yang juga kawan saya, tidak setuju kawan saya ini mengikuti program diet. Alasannya, lebih sayang ke uangnya hahaha. Buang-buang duit, katanya. Tapi setelah dijelaskan apa yang dirasakan oleh dirinya dengan tubuh gemuk, suaminya akhirnya menyetujui.

"Tapi dengan syarat, jangan terlalu kurus. Suami gue kagak suka sama cewek kurus," kata kawan saya tertawa. Wah, saya serasa tersindir secara saya kurus hahaha...

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline