Lihat ke Halaman Asli

Tety Polmasari

TERVERIFIKASI

ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja

Pers yang Tetap Bertahan di Tengah Gempuran Perubahan

Diperbarui: 10 Februari 2021   00:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kominfo.go.id

Hari ini, Selasa (9/2/2021) diperingati sebagai Hari Pers Nasional Tahun 2021 dengan tema "Bangkit dari Pandemi, Jakarta Gerbang Pemulihan Ekonomi bersama Pers Sebagai Akselerator Perubahan".

Presiden Joko Widodo mengucapkan terima kasih kepada pers Indonesia yang telah menjadi garda terdepan penyampai informasi kepada masyarakat.

Tapi tahukah Presiden jika sesungguhnya, dunia jurnalistik dalam keadaan tidak baik-baik saja? Saya yakin Presiden kita sangat menyadari hal ini.

Setidaknya, di tahun ini saja ada tiga media nasional yang tutup. Yaitu Koran Harian Umum Suara Pembaruan, yang tutup pada  1 Februari 2021, setelah 34 tahun membersamai masyarakat Indonesia dan membangun negeri ini.

Sebelumnya, Koran Tempo (Majalah Tempo Grup) yang mulai tidak beredar pada 1 Januari 2021 serta Indo Pos (eks Jawa Pos Grup) yang juga menyetop peredaran koran dan menutup web pada 1 Januari 2021.

Dan, itu berarti sudah ada 3 media cetak yang stop edar di tahun 2021 di saat para insan pers tengah mempersiapkan HPN 2021.

Padahal, penghujung 2000-an menjadi masa jayanya media cetak yang lebih dikenal dengan koran. Belum ada yang namanya media online. Belum ada juga yang namanya media sosial.

Media massa memang menghadapi tantangan yang cukup berat. Setelah harus menghadapi era disrupsi teknologi informasi, kini harus berjuang di tengah hantaman pandemi Covid-19.

Media cetak nyaris tersingkir dengan kehadiran media online. Ditambah dengan begitu beragamnya media komunikasi berbasis internet seperti streaming TV, Youtube, dan informasi apa saja yang dapat diakses melalui internet.

Aksesnya yang mudah, di mana saja, dan kapan saja menjadi pilihan bagi sebagian besar masyarakat. Terlebih di saat pandemi Covid-19 belum jua berhenti. Yang meningkatkan jumlah pengguna internet karena"dipaksa" beraktifitas di rumah saja.

Semua berubah. Orang inginnya yang praktis dan efisien. Tidak perlu harus membuka lembar demi lembar koran untuk membaca berita. Semua sudah bisa didapatkan hanya dalam satu genggam tangan. Dan, beragam berita sudah bisa didapatkan dalam banyak media online.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline