Lihat ke Halaman Asli

Tety Polmasari

TERVERIFIKASI

ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja

Tahu yang Saya Tahu

Diperbarui: 2 Februari 2021   13:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Cuaca hingga siang ini masih mendung saja, setelah semalam diguyur hujan. Seolah-olah mentari begitu bermuram durja sehingga enggan tersenyum. Senyum yang menyinari dan menghangatkan alam sekitar.

Dalam kondisi cuaca seperti begini, enaknya sih nyemil yang hangat-hangat. Dan, tara... kebetulan di depan mata saya ada tahu goreng di meja makan. Masih panas lagi. Hasil goreng si mbak. Sepertinya apa yang saya pikirkan langsung terwujud. Keren kan?

Usai mendampingi si kecil mengerjakan tugas-tugasnya, saya pun memanggil anak kedua saya, untuk sama-sama ngegadoin tahu goreng. Anak saya ini memang doyan makan tahu goreng panas yang dicocol saos sambal.

Ambil sepotong, sepotong lagi, habis ambil lagi. Alhamdulillah...nikmatnya. Menikmatinya sambil diselingi ngobrol dengan anak kedua saya.

"Kak, kenapa ini disebut tahu?" tanya saya.
"Ya...mana kakak tahu," jawab anak saya.
"Tahu terbuat dari apa kak, tahu nggak?" tanya saya.
"Ya tahulah, dari kacang kedelai," jawabnya.

Tidak terasa, tahu goreng tinggal beberapa potong lagi. Ya ya ya...siapa pun tahu, makanan bertekstur lembut (mungkin selembut sutera) yang terbuat dari kacang kedelai itu adalah tahu. Iya, saya juga tahu!

Yang saya tahu, tahu menjadi makanan wajib dalam kehidupan saya sehari-hari. Kesukaan suami dan anak-anak, terutama anak kedua saya.

Tapi saya tidak tahu perasaan tahu yang selalu dipakai dalam percakapan sehari-hari. Entah dalam keadaan kesal, marah, baik-baik, atau merayu.

Semisalnya, "Kamu tahu aku begitu merindukanmu" atau "Sudah tahu salah, tahu diri dong", atau "Aku tahu kamu baik-baik saja" atau "Loe tahu jalan kagak sih, kok nyasar-nyasar begini", dan banyak lagi.

Mungkin kalau tahu bisa ngomong, dia pasti protes, namanya selalu disebut-sebut tanpa memahami perasaannya. Hahaha... saya jadi melantur begini sih. Jadi tidak jelas begini.

Ok, kita kembali ke inti pembahasan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline