Lihat ke Halaman Asli

Tety Polmasari

TERVERIFIKASI

ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja

Tidak Perlu Takut Vaksin Covid-19

Diperbarui: 14 Desember 2020   19:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Tadi pagi, Senin (14/12/2020), ketika saya berada di dalam kereta mau ke RSCM, tiba-tiba saya diminta merapat ke kantor Pengurus Besar IDI (Ikatan Dokter Indonesia). Jadi, saya pun berubah haluan, yang semula mau turun di Stasiun Cikini, akhirnya di Stasiun Gondangdia. Dari sini, saya berjalan kaki.

Saya memutuskan ke sini karena isunya menarik, dan lagi hangat diperbincangkan. Apalagi kalau bukan terkait vaksin Covid-19. PB IDI ingin mengklarifikasi adanya pemberitaan bahwa IDI menolak adanya vaksinasi.

"Pemberitaan itu keliru, tidak benar, karenanya perlu diklarifikasi. Yang benar adalah IDI sangat mendukung adanya program vaksinasi dari pemerintah ini, terlebih tenaga kesehatan menjadi pihak prioritas untuk mendapatkan vaksin," kata Ketua Umum PB IDI dr. Daeng M Faqih.

PB IDI merasa perlu mengklarifikasi agar tidak mengurangi rasa percaya masyarakat dan tidak terjadi penolakan terhadap program vaksinasi Covid-19. Sejak awal sikap PBI IDI jelas, secara resmi mendukung dan mengapresiasi upaya pemerintah untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19.

"Kami sudah kirim surat kepada Kementerian Kesehatan dan ditembuskan kepada Presiden untuk memberikan dukungan dan apresiasi. Persoalan vaksin mana yang dipilih itu menjadi kewenangan BPOM," ujarnya.

Vaksinasi diyakininya menjadi satu-satunya solusi untuk menghentikan penyebaran penyakit akibat virus Corona itu. Tentu saja setelah divaksin, masyarakat tetap diminta untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 -- memakai masker, sering mencuci tangan, dan menjaga jarak.

"Divaksin bukan berarti 100 persen aman, karenanya harus dibarengi dengan 3M yaitu agar target 100 persen tercegah dari Covid tercapai dengan baik. Protokol kesehatan Covid-19 tetap harus dilakukan," jelasnya.

Karenanya, masyarakat diminta tidak perlu takut dengan vaksin mengingat vaksin bukanlah hal baru. "Kita sebenarnya sudah akrab dengan vaksin. Setiap ada wabah penyakit, selalu disertai dengan vaksin. Jadi, apa yang harus ditakutkan?" katanya.

Yang harus diingat, ketika akan divaksin, tubuh tetap bugar, nutrisi terjaga. Karena terbentuk antibodi juga tergantung metabolisme tubuh yang baik. Jika dalam keadaan fit, akan memaksimalkan terbentuknya antibody atau daya tahan tubuh yang baik.

Dokter Daeng menegaskan, tidak masalah apakah vaksin itu dari virus yang dimatikan, dilemahkan, atau rekayasa genetika, selama hasil akhirnya dijamin aman, efektif, dan bermutu.

Untuk memberikan contoh yang baik kepada masyarakat atau role model, dr. Daeng dan anggota IDI lainnya bersedia menjadi orang pertama untuk divaksin. Dengan contoh ini, masyarakat diharapkan menjadi semakin yakin dan tidak ragu lagi dengan vaksin Covid-19. Terlebih Presiden Joko Widodo sendiri juga menyatakan kesediaannya menjadi bagian pertama yang divaksinasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline