Seperti biasa, Sabtu (31/10/2020), saya kembali belajar tahsin. Ini minggu ke-11 saya mengikuti kegiatan yang diadakan DKM Al Ihsan Permata Depok, kompleks rumah saya tinggal. Masih diadakan secara virtual melalui aplikasi zoom.
Pembelajaran diawali dengan membaca basmallah dan doa pembuka majelis. Kali ini saya dan murid-murid yang lain belajar cara membaca tanda berhenti atau waqaf yang artinya menahan atau berhenti.
Tanda-tanda berhenti atau waqaf, maksudnya, menghentikan bacaan sejenak dengan memutuskan suara di akhir perkataan yang bertanda waqaf untuk bernapas dengan niat ingin menyambungkan kembali bacaan.
Guru tahsin, Ibu Zahra Faiza, menjabarkan ada banyak tanda wakaf. Namun, yang dipelajari kali ini tanda waqaf:
1. Tanda mim atau huruf "mim", yang berarti harus berhenti di akhir kalimat sempurna. Waqaf terjadi setelah kalimat sempurna dan tidak ada kaitan lagi dengan kalimat sesudahnya.
Kalau diperhatikan, tanda "mim" mirip dengan tanda baca iqlab, namun sangat jauh berbeda dengan fungsi dan maksudnya
2. Tanda berhuruf "lam alif" atau "laa" yang artinya tidak boleh berhenti. Tanda ini muncul kadang di akhir kalimat, terkadang juga di pertengahan ayat.
Baca juga: Belajar Tahsin, Latihan Membaca Idgham Sempurna dan Tidak Sempurna
Jika terdapat tanda waqaf ini di tengah ayat, maka tidak diperbolehkan berhenti. Tetapi jika tanda waqaf ini berada di akhir ayat maka diperbolehkan berhenti.
3. Tanda berhuruf "qof lam yaa" atau Al-Waqfu Aula yang artinya lebih baik berhenti, namun boleh lanjut.
4. Tanda berhuruf sad-lam-ya' yang berarti lebih baik lanjut, namun boleh berhenti, maka dari itu meneruskan bacaan tanpa mewaqafkannya adalah lebih baik.