Lihat ke Halaman Asli

Tety Polmasari

TERVERIFIKASI

ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja

Begini Travelling Tanpa Ribet ala Saya

Diperbarui: 12 Oktober 2020   16:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Dalam hal bepergian, saya tipe orang yang tidak ribet. Ketika saya mendapat tugas ke luar kota, biasanya saya hanya membawa satu tas. Itu pun bukan tas ukuran besar atau sedang. Tas yang saya bawa ya tas yang biasa saya pakai dalam aktifitas bekerja saya.

Isinya pun tidak banyak dan tidak macam-macam. Bawa satu baju ganti, satu kaos untuk tidur, celana dalam, kaos kaki, dompet, sikat gigi, deodorant, charger hp, sisir, dan obat.

Saya jarang bawa mukena karena saya pakai baju gamis dengan jilbab agak panjang. Jadi, saya shalat tanpa mukena atau bisa pinjam dengan kawan sekamar atau pinjam punya hotel.

Saya juga jarang bawa jilbab ganti karena saya biasa pakai jilbab lapis dua. Warna jilbabnya disesuaikan dengan warna baju yang saya kenakan.

Misalnya, jika saya pakai baju warna biru, dan baju ganti warna hijau, berarti saya pakai jilbab dobel warna biru dan hijau. Ketika pakai baju warna hijau, maka jilbab hijaunya jadi di luar, yang warna biru jadi lapisannya.

Atau misalnya, saya pakai baju panjang motif banyak warna, lalu saya padukan dengan outfit warna ungu, maka warna jilbabnya biru dan ungu, besoknya baru berubah posisi. Yang ungu di luar, yang biru di dalam. Dipadupadankan begitu saja.

Saya juga kadang memadukan jilbab motif dengan jilbab warna polos jika baju yang saya pakai hanya satu warna atau warna netral. Tinggal disesuaikan dengan warna baju ganti.

Itu sebabnya, saya kalau packing ya pada saat hari itu juga pas mau jalan. Tinggal pilih pakai baju ini baju itu, jilbab ini jilbab itu, sudah, masukkan deh ke dalam tas.

Terkadang suami saya terheran-heran melihat bawaan saya. "Cuma segitu aja bun bawaannya? Kayak mau ke pasar aja," seloroh suami. Mungkin karena saya terbiasa "backpacker" jadi tidak mau pusing dengan bawaan yang ribet. Yang peting, pakaian yang saya pakai terlihat rapi.

Teman-teman saya juga suka heran melihat tas yang saya bawa. Jika teman-teman terlihat isi tas punggungnya begitu penuh, maka saya tidak.

Kalau kawan saya, tiap hari celana panjang dan baju harus diganti. Dia tidak bisa celana panjang dan baju yang dipakai kemarin dipakai lagi, meski aktifitas kegiatan hanya di dalam ruangan yang juga ber-AC.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline