Lihat ke Halaman Asli

Tety Polmasari

TERVERIFIKASI

ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja

Disiplin Terapkan Protokol Kesehatan Kunci Kota Depok Keluar dari Zona Merah

Diperbarui: 10 Agustus 2020   22:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

"Kakak Putik, Kakak Najmu, Adelia, ntar sore kita olahraga berenang di rumah Mama Mitha ya," kata suami, Minggu (9/8/2020) siang, kepada anak-anak kami.

Mama Mitha yang dimaksud adalah kakak pertama suami saya, yang berarti kakak ipar saya. Di kompleks rumah kakak ipar saya memang ada fasilitas kolam berenang yang diperuntukkan bagi warga kompleks dan keluarganya.

Mendengar ajakan suami, saya lantas menolaknya. "Jangan. Nggak usah. Ngapain sih pakai berenang. Depok sekarang masuk zona merah soalnya," kata saya yang seketika menghentikan ketikan saya. 

Kebetulan tempat tinggal saya dan kakak ipar saya berada di wilayah yang sama: Depok yang kini berzona merah. Kan jadi "ngeri-ngeri sedap".

"Oh begitu ya. Jadi nggak usah aja? Soalnya Kak Mitha ngasih tahu kolam berenang sudah ada yang berenang-berenang," kata suami.

"Daripada kenapa-kenapa mending nggak usah. Senang-senang sih senang-senang, tapi kalau resikonya bisa terkena Covid, yang repot kita semua," kata saya.

Saya jadi heran dan bingung, sejak Depok -- bersama 13 wilayah lainnya, ditetapkan sebagai zona merah penyebaran covid-19 pada 6 Agustus, warga Depok kok sepertinya malah tidak ada takut-takutnya. 

Lha itu buktinya, warga kompleks rumah kakak ipar saya yang berada di sekitar Brimob Kelapa Dua Depok malah asyik melakukan aktifitas berenang. Apa tidak ada petugas yang mengingatkan?

Padahal Kota Depok menjadi satu-satunya wilayah di Jawa Barat yang berstatus zona merah Covid-19 setelah sebelumnya sudah memasuki zona kuning. Berarti kasus Corona di sini mengalami penambahan yang cukup tinggi.

Aktivitas di Kota Depok tetap berjalan seperti biasa saja. Masih banyak masyarakat yang tidak mematuhi imbauan pemerintah untuk menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker dan menjaga jarak saat berada di tempat umum.

Apakah warga memang sudah secuek itu? Apakah Covid-19 sudah tidak menakutkan lagi? Apakah data mengenai kematian akibat Covid-19 tidak membuat mereka waspada karena bisa jadi suatu ketika akan tertular? Apakah warga tidak merasa takut dengan risiko kesehatan jika terkena Covid-19?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline