Lihat ke Halaman Asli

Tety Polmasari

TERVERIFIKASI

ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja

Dalam Sekantong Plastik

Diperbarui: 10 Juli 2020   16:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

di bawah hujan rintik-rintik
berserakan kantong plastik
warnanya cantik-cantik
ada juga yang berhiaskan motif batik
tapi keberadaamu dikritik
manfaatmu pun tak bisa lagi dipetik?

saat saya membeli kosmetik
untuk si sulung putik
yang berbulu mata lentik
supaya tubuhnya harum aromatik
saya pun taruh ke dalam kantong belanja kain artistik

ikan, daging ayam, daging itik
saya jadi tergelitik
bagaimana bisa diotak atik?
bisakah tak terbungkus dalam sekantong plastik?
tanpa membasahi setitik demi setitik?
bisakah ada di rumah dengan sekali jari menjentik?

kantong plastik bukan lagi urusan logistik
kerap digunakan bukan karena fanatik
terbiasa menampung sampah domestik
memilah yang anorganik dan organik
hingga kemasan bekas obat dari apotik

sepertinya memang butuh taktik
perlu kemauan keras bukan lagi politik
ketika kelebihan sampah plastik
membuat kura-kura hingga burung gelatik
mati dengan mata mendelik

ini harus kita jadikan pemantik
waktu yang terus berputar setiap detik
jangan sampai membuat kita tak berkutik
ketika tak ada lagi keindahan yang eksotik
lalu tenggelam dalam kesedihan yang dramatik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline