Lihat ke Halaman Asli

Tety Polmasari

TERVERIFIKASI

ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja

Ketika Cinta Terserak

Diperbarui: 9 Juli 2020   16:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

semusim telah berlalu, kau masih saja malu, mungkin kau menyimpan rasa pilu, atas peristiwa dulu, ketika tak jadi ke penghulu, hatimu teriris bagai sembilu, sungguh ngilu, serasa kepala dihantam palu.

kau bilang lukamu tak seberapa, tapi kau tetap saja merasa hampa, mengingat terulang kejadian serupa. "laraku memang sering menimpa, jiwaku mulai tertempa, aku pun tak perlu bertapa," kata-katamu itu jangan kau lupa.

di pantai itu sepenggal kenangan pernah terukir, ketika semua asa terjungkir, saat satu janji mangkir, yang membuat impian tersingkir, memang tak habis pikir, tapi begitulah takdir.

ketika cinta terserak, dan dua hati terpisah jarak, membuatmu susah tergerak, membiarkan foto itu terbingkai di rak, ah hati nuramimu jangan kau tabrak, bagaimana kalau kau dilabrak?

sudahlah tak perlu kau kenang, nanti membuat matamu berlinang, melihatnya aku tak senang, kelak ada lelaki yang pinang, dan saatnya kau merasakan menang, tak ada lagi pilu menggenang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline