Sebagai perempuan, apalagi berstatus seorang ibu, kita itu dituntut melek digital di tengah pandemi Covid-19 di fase new normal ini. Melek bukan berarti sekedar bisa menggunakan teknologi informasi untuk hiburan, semisal nonton video, ngerumpi di media sosial, selfie-selfie, atau main game online.
Melek di sini maknanya harus lebih luas dari itu. Kita juga harus melek terhadap informasi yang beredar melalui perangkat teknologi kita. Entah itu handphone, laptop, komputer, i-pad dan sejenisnya. Harus diingat, kejahatan digital juga mengintai. Bisa jadi korbannya adalah kita atau keluarga kita sendiri. Belum lagi informasi hoax atau ujaran kebencian yang juga berseliweran.
Jangan sampai kita ikut berkontribusi menyebarkan informasi hoax tanpa ditelusuri kebenarannya. Atau jangan sampai kita sebagai ibu tidak mengetahui kalau anak kita menjadi korban kejahatan seksual di ranah digital. Atau juga jangan sampai kita yang begitu mudah menjadi korban penipuan di jagat maya. Pokoknya, sebagai perempuan kita harus melek.
Kita juga harus terus menggali informasi terkait pandemi ini. Meski sekarang fase new normal, bukan berarti kita bisa leluasa ke luar rumah. Bukan berarti ke luar rumah tanpa kepentingan mendesak, tidak apa-apa. Karena faktanya, Covid-19 belum berakhir.
Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Dr. Ir. Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd, mengingatkan, di tengah pandemi Covid-19, sebagai perempuan, kita harus bisa beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan teknologi informasi. Terlebih di fase new normal sekarang masih banyak juga yang bekerja di rumah, belajar di rumah, berkarya di rumah.
"Kita jangan hanya berdiam diri tapi tetap harus berkarya. Harus dipahami bahwa perempuan Indonesia sebagai Ibu Bangsa punya tanggung jawab besar dalam membantu bangsa menciptakan generasi sehat, unggul, dan berkarakter kuat," kata Giwo saat memberikan pengantar sekaligus membuka webinar bertajuk "Perempuan Melek Digital di Era Pandemi Covid-19", yang ikuti 300 peserta, termasuk saya, Senin (6/7/2020). Webinar yang diadakan Kongres Wanita Indonesia (Kowani) ini dimoderatori oleh Sonya Helen, wartawan Harian Kompas.
Melek digital juga harus bisa dimanfaatkan untuk menunjang dirinya sebagai penjaga keluarga yang menjaga ketahanan keluarga. Terlebih banyak kejahatan yang dilakukan secara digital melalui akun-akun asli tapi palsu. Pendidikan menjadi kunci agar perempuan melek teknologi beserta etika penggunaannya.
Banyak juga perempuan yang ternyata tidak tahu cara berinternet untuk mencari hal-hal yang mereka butuhkan. Padahal kaum perempuan membutuhkan lompatan besar agar bisa bersaing di era ekonomi digital agar bisa memotivasi meningkatkan kapasitas dan potensi dirinya.
Menurutnya, hadirnya Revolusi Industri 4.0 dapat dimanfaatkan dan dikelola baik oleh kaum perempuan karena prospeknya menjanjikan. Terlebih perempuan sebagai bagian peradaban dunia dan sebagai Ibu Bangsa. Jadilah ibu yang cerdas. Seorang ibu yang cerdas akan melahirkan anak yang cerdas pula. "Kita sebagai ibu bangsa sekaligus sebagai pendidik yang pertama dan utama bagi anak-anak kita, kita harus cerdas teknologi," tegasnya.