Lihat ke Halaman Asli

Kesulitan dalam Belajar

Diperbarui: 19 Desember 2022   21:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

halo teman teman perkenalkan nama sy neng safitri syahabudin dulu waktu masi sekolah dasar sy mempunyai teman yg mengalami kesulitan dlm belajar terutama saat membaca dan menulis atau di sebut disleksia.  Disleksia adalah gangguan dalam proses belajar yang ditandai dengan kesulitan membaca, menulis, atau mengeja. Penderita disleksia akan kesulitan dalam mengidentifikasi kata-kata yang diucapkan dan mengubahnya menjadi huruf atau kalimat.

Disleksia tergolong sebagai gangguan saraf pada bagian otak yang memproses bahasa. Kondisi ini dapat dialami oleh anak-anak atau orang dewasa. Meskipun disleksia menyebabkan kesulitan dalam belajar, penyakit ini tidak memengaruhi tingkat kecerdasan penderitanya. Teman saya ini sebut saja namanya alfa , alfa juga beberapa kali tidak naik kelas karena belum bisa membaca dan menulis , alfa juga nakal saat di kelas dia sering mengganggu teman teman nya yg sedang belajar di kelas sehingga teman teman nya tdk fokus dlm belajar dan kls menjadi ribut sehingga guru di kls marah. ibu guru selalu memperhatikan alfa dan mengajar nya supaya alfa perlahan lahan bisa membaca dan menulis dgn benar dan guru juga mengajak orang tua atau keluarga alfa agar lebih fokus mengajari nya karena saat itu kita sudah kelas 6 sekolah dasar. setelah itu alfa lama kelamaan bisa membaca dan menulis tetapi alfa susah membedakan saat menulis dia sering salah menulis atau keliru misalnya “p” dia tulisnya menjadi “q”

Penyebab Disleksia

Hingga saat ini penyebab seseorang mengalami disleksia belum diketahui secara pasti. Namun, di duga disleksia terjadi karena adanya kelainan pada susunan saraf, pengaruh interaksi lingkungan, dan faktor keturunan. Bila disleksia disebabkan karena faktor gen dan keturunan, maka ada kelainan pada otak yang berfungsi untuk pengaturan bahasa.

Namun disleksia berbeda dengan kurangnya intelegensi. Anak dengan disleksia memang memiliki kesulitan belajar, namun ini bukan berarti bahwa anak memiliki tingkat intelegensi rendah. Juga sebaliknya, anak dengan intelegensi rendah bukan berarti mengidap disleksia. Bisa jadi, kesulitan belajar anak disebabkan oleh pola didik yang kurang maksimal, seperti tidak diajarkan membaca atau tidak mendapatkan kesempatan belajar.

Kondisi disleksia tidak bisa disembuhkan sehingga kondisi ini akan diidap seumur hidup, dan hingga kini masih belum ada obatnya. Namun, bila pengidap disleksia mendapat pengobatan dan pengajaran yang sesuai, sebagian besar anak-anak disleksia mampu belajar dan berprestasi dengan baik di sekolah. Bukan hanya itu, penting juga untuk memberikan dukungan moral dan emosional bagi pengidap disleksia agar bisa berhasil belajar dengan baik.

Mengetahui Cara Mengatasi Disleksia

Salah satu bentuk cara mengatasi disleksia adalah dengan melakukan pendekatan edukasi khusus. Biasanya, penentuan jenis pendekatan didasarkan pada tingkat keparahan disleksia yang dialami dan berdasarkan hasil dari tes psikologi pengidap.

Untuk dileksia pada anak, cara paling efektif untuk meningkatkan kemampuan baca dan tulis adalah dengan fokus pada kemampuan fonologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang bunyi-bunyi bahasa yang diproduksi oleh alat ucap manusia. Metode ini biasanya disebut fonik yang dimulai dengan mengajari elemen-elemen dasar, seperti belajar mengenali satuan bunyi terkecil dalam kata, memahami huruf dan susunan huruf yang membentuk bunyi tersebut, memahami bacaan, membaca cara membunyikan kata, hingga membangun kosakata.

• Proses belajar terjadi dengan adanya tiga komponen pokok yaitu stimulus, respons, dan akibat. Stimulus adalah sesuatu yang datang dari lingkungan yang dapat membangkitkan respons individu. Respons menimbulkan perilaku jawaban atas stimulus. Sedangkan akibat adalah sesuatu yang terjadi setelah individu merespons baik yang bersifat positif ataupun yang negatif. Teori belajar Humanisme memandang bahwa perilaku manusia ditentukan oleh faktor internal dirinya dan bukan oleh kondisi lingkungan ataupun pengetahuan.
• Konsep adalah suatu abstraksi yang mewakili suatu kelas objek-objek kejadian-kejadian, kegiatan-kegiatan atau hubungan yang mempunyai atribut-atribut yang sama. Pandangan kalangan humanisme tentang proses belajar mengimplikasikan perlunya penataan peran guru atau tenaga kependidikan dan prioritas pendidikan. Menurut pandangan ini guru atau tenaga kependidikan berperan sebagai fasilitator daripada sebagai pengajar belaka.
• Sedikitnya ada empat aplikasi teori belajar yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran. Pertama, advance organizer dan entry behavior pengetahuan siap. Kedua diferensiasi progesif yang menentukan proses pembelajaran yang berlangsung dari umum ke khusus. Ketiga, superordinat yang merupakan pengenalan terhadap konsep-konsep yang telah dipelajari sebelumnya sebagai unsur - unsur dari suatu konsep yang lebih luas. Keempat, penyesuaian interaktif yang merupakan upaya untuk mengatasi dan mengurangi terjadinya pertentangan kognitif dalam proses pembelajaran.

Saran nya adalah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline