Penulis 1 : Neng Rika Aidah
Penulis 2 : Dr. Dinie Anggraeni Dewi, M.Pd., M.H.
Menurut (Budiyono, 2007: 213) nasionalisme pancasila merupakan paham atau pandangan kecintaan bagi rakyat Indonesia terhadap tanah air dan bangsa berdasarkan nilai-nilai pada Pancasila. Prinsip-prinsip nasionalisme Pancasila yang dilandasi norma-norma Pancasila diarahkan supaya bangsa Indonesia dapat menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan, keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan kelompok. Menurut KBBI, nasionalisme merupakan kesadaran berbangsa yang secara potensi atau nyata secara kebersamaan untuk menggapai, melindungi, dan melestarikan jati diri bangsa yaitu jiwa kebangsaan.
Pada era society 5.0 sangat erat kaitannya dengan modernisasi dan banyak perubahan diberbagai kehidupan. Modernisasi adalah suatu proses transformasi dari suatu arah perubahan kearah yang lebih maju atau meningkat dalam berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa modernisasi adalah proses perubahan dari cara-cara tradisional ke cara-cara yang modern.
Diantara permasalahan yang ada yaitu secara internal semakin memudarnya nilai-nilai nasionalisme dalam kehidupan bernegara yang dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Modernisasi sendiri dapat mempengaruhi nilai-nilai nasionalisme. Hal ini disebabkan karena adanya pengaruh dari modernisasi artinya banyak pengaruh budaya asing yang masuk ke negara kita, sehingga banyak anak muda yang menirukan budaya tersebut sehingga melupakan budayanya sendiri, menganggap budaya asing lebih modern daripada budayanya sendiri. Mereka adalah para generasi yang mudah terpengaruh terhadap modernisasi, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Karena di masa ini dipundak generasi mudalah menjadi tanggung jawab generasi z.
Pengaruh modernisasi ini dapat dilihat dari semua negara, terutama di Indonesia. Bagi Masyarakat Indonesia, modernisasi membawa tantangan tersendiri, khususnya pada generasi z. Generasi z disebut juga iGeneration, generasi net, ataupun generasi internet. Dimana mereka sejak kecil sudah diperkenalkan pada teknologi dan mereka juga sudah menggunakannya bahkan sudah akrab dengan gadget yang canggih. Secara tidak langsung, mereka sudah terpengaruh oleh teknologi terhadap kepribadiannya yang dapat menyebabkan norma dan kesopanan dalam kehidupan sehari-harinya dapat berefek buruk bagi remaja. Masa remaja adalah proses mencari jati diri. Maka dari itu ketika norma yang dapat menjadi panduan tergerus oleh modernisasi, remaja dapat lepas kontrol sehingga mengakibatkan kenakalan-kenakalan yang tidak perlu dilakukan di masa muda. Selain itu perilaku yang menonjol yang ada dikalangan remaja saat ini seperti penyalahgunaan narkoba, pergaulan bebas, bahkan tawuran. Sikap keluarga dan lingkungan disekitar, tidak mencerminkan jiwa nasionalisme sehingga menyebabkan generasi z ini terbawa arus globalisasi dan modernisasi.
Maka untuk membangkitkan kembali semangat nasionalisme hanya perlu disadari bahwa setiap individu harus memilah dan memilih budaya asing yang masuk, mengambil yang baik sebagai inovasi baru dan meninggalkan yang buruk agar tidak terbawa dan hilangnya jati diri budaya sebagai bangsa Indonesia. Diera modernisasi, generasi z mulai melupakan nilai-nilai pancasila,dimana modernisasi memiliki dampak positif dan negatif. Oleh karena itu, perlu diupayakn untuk menhgidupkan kembali nilai-nilai Pancasila yang menjadi landasan dalam mendorong semangat bangsa pada generasi muda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H