Kemarin malam begadang nonton bola hingga dinihari nggak bisa tidur juga. Entah kenapa kemudian jari saya kok nutul kompasiana yang memang saya set di speed dial di android saya. Saya menelusuri beberapa artikel baru dan meninggalkan jejak di sana milik para penulis hebat dan konsisten yang saya kenal. Saya masih cukup gagap menjelajahi K yang baru. Tetiba saya merasa dejavu.
Kenapa? Setelah saya longok rumah saya yang sudah berdebu, ternyata persis setahun lalu juga, saya mencoba kembali melongok K dan sempat meninggalkan jejak tulisan, setelah setahun sebelumnya juga sempat off. Terhitung dua kali selang setahun saya meninggalkan K dan akhirnya dituntun kembali. Kok bisa pas setahun ya? Kiranya saya kena kutukan K? Ahahaha... Kutukan baik saya kira. Agar mau menulis lagi dan bersilaturrahim dengan para penulis hebat di sini. Jika semangat menulis saya on/off, mereka selalu punya semangat untuk tetap menulis di K. Mudah-mudahan ini awal yang baik.
Seingat saya juga, dulu pas saya coba longok K lagi setelah absen, saat itu ada pergantian pimpinan dari Kang Pepih ke Mas Isjet. Sekarang, pas masuk lagi setelah off setahun juga, eh ternyata ada pergantian lagi, tongkat estafet itu kini dipegang Mas Nurulloh. Itu lah dinamika, regenerasi untuk sesuatu yang lebih baik tentunya.
Sepertinya ini tulisan pemanasan saya, semoga saya masih diterima ya, balik lagi ke K?
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H