Lihat ke Halaman Asli

Nur Maila Assaadah

Blog Personal

Alun-Alun Kita, Alun-Alun Desa Puring Jerukwangi

Diperbarui: 21 April 2020   07:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alun Alun Jeruk Wangi Di Malam Hari

Jerukwangi merupakan salah satu desa di kecamatan Bangsri kabupaten Jepara. Desa ini letaknya tak jauh dari desa Bondo. yang mempunyai destinasi wisata pantai lokal. Desa Jerukwangi memiliki luas wilayah 1.010.830 ha, bertopografi dataran, berada <500m diatas permukaan laut dan jarak Balai Desa ke Ibukota Kecamatan 2 km. Desa Jerukwangi terbagi menjadi 10 RW dan 33 RT serta LKMD dengan kriteria maju. Saat ini, desa Jerukwangi dipimpin oleh petinggi, H. Kasmono.

Desa Jerukwangi juga dikenal dengan desa yang sangat kental dengan toleransinya. Karena dari beberapa penduduknya yang beragama kristen dan Muslim. Namun dengan hal tersebut tidak menjadikan sebuah halangan untuk tetap hidup bermasyarakat walaupun beda keyakinan.

Sedikit berbeda dengan desa lainnya, meskipun desa Jerukwangi tidak mempunyai destinasi wisata maupun makanan khas atau kuliner, namun desa ini juga mempunyai ikon tersendiri yang tak kalah menarik khususnya di Puring Jerukwangi, yang merupakan salah satu dusun di desa Puring Jerukwangi. 

Semasa jerukwangi masih dipimpun oleh petinggi Bapak Sungadi, lapangan puring jerukwangi sudah mulai direnovasi. Tepatnya di depan SDN 02 Jerukwangi. Tempat yang dulunya hanya sebuah lapangan sepak bola, namun kini sudah menjadi alun-alun desa yang sangat megah dan ramai.

Kini, pada pemerintahan Bapak Kasmono pembangunan masih dilanjutkan sesuai prosedur. Tidak hanya itu, dibangunnya alun-alun desa Puring juga menjadikan peluang usaha tersendiri bagi masyarakat, seperti halnya beberapa pedagang yang dibolehkan menjajakan dagangannya di pinggiran alun-alun. Alun-alun desa selalu ramai, khususnya pada malam hari. "Saya senang sekali, semenjak ada alun-alun desa ini, saya bisa melihat keramain didesa sendiri",Ujar Rizal selaku warga.

 Muda Mudi Bercengkrama Melepas Penat Di Alun Alun Puring

Namun, demi kebersihan dan kelestarian terjaga, pemerintah desa mengeluarkan kebijakan agar Pasar tradisional di sebelah lapangan untuk dipindahkan ke arah selatan tepatnya di jalan arah ke Kecamatan Bangsri. dengan adanya keputusan ini, beberapa pedagang juga banyak yang masih keberatan, karena berpindah tempat lokasi berdagang juga harus mengeluarkan biaya untuk pembangunan tempat kembali.

“Dagangan saya hanya sayur kecil-kecilan begini, jika harus pindah ke tempat lain dana saya tidak cukup", Ungkap Suranti, pedagang pasar. Selain itu, tidak semua pedagang pasar tradisional mengelak untuk berpindah, seperti bu Noor, wanita parubaya berumur 48 tahun salah satu pedagang lauk masak dan sayur-sayuran. 

“Saya suka dengan perpindahan pasar ini, karena dengan berpindahnya pasar ini ada alun-alun yang dapat menambah penghasilan warga setempat”, Sahutnya. Selain digunakan untuk berdagang dipinggiran alun-alun, Setiap satu minggu sekali juga dimeriahkan dengan dilakukannya senam bersama.

Warga setempat memang belum mengetahui betul apa maksud didirikannya alun-alun ini. Namun, sebagai warga desa Puring sendiri, saya hanya bisa mengambil kesimpulan bahwa pemerintah desa Jerukwangi mendirikan alun-alun desa yaitu dalam upaya mensejahterakan masyarakat, agar warganya terhibur di desanya sendiri tanpa perlu keluar desa.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline