Lihat ke Halaman Asli

Ahok Berhasil Mengubah Wajah Birokrasi Menjadi Bersahabat

Diperbarui: 10 Maret 2017   16:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Selama ini kita sering disuguhkan dengan tontonan wajah birokrasi yang rumit, tidak menarik, dan jauh dari kesan  melayani. Saat berhadapan dengan birokrasi, kesan yang terbangun biasanya selalu kerumitan dengan setumpuk alasan yang dengan mudah dijumpai.

Tidak semua begitu memang, tapi kesan yang terbangun dalam benak publik melihat wajah birokrasi umumnya sudah terlanjur demikian adanya. Efeknya adalah, masyarakat selalu takut menghadapi kerumitan-kerumitan tersebut yang memaksa mereka untuk mengambil jalan pintas agar dapat dipermudah.

Kesan kerumitan birokrasi itu kini sudah mengalami banyak perubahan dilingkungan birokrasi Pemprov DKI Jakarta, yang dapat terlihat dengan mudah mulai dari tingkat atas hingga unsur terendah. Jika dahulu seolah kesan yang terbangun, “Jika bisa dipersulit kenapa harus dipermudah”, saat ini tidak berlebihan jika disebut dengan istilah, “Jika bisa dipermudah kenapa harus dipersulit”.

Perubahan tersebut tentunya dapat terjadi dikarenakan adanya reformasi semangat birokrasi yang dilakukan secara menyeluruh dalam merubah mental individu yang mengawal birokrasi itu sendiri. Tentunya ada sistem yang baik dibuat sehingga hal itu dapat terjadi.

Sebagai orang nomor satu di DKI Jakarta, Ahok terlihat sangat tegas dalam mengawal semangat perubahan sistem tersebut. Ia terlihat tidak mau kompromistis dengan segala bentuk permainan yang dilakukan oleh aparatur pemerintahan DKI, dan tidak segan-segan pula memaki jika terdapat kelalaian yang dilakukan bawahannya, dengan harapan menimbulkan efek jera.

Transparansi dibuka secara luas pada masyarakat agar mengetahui apa yang dilakukan oleh Pemprov DKI. Berbagai nomor pengaduan disebarkan pada publik untuk melaporkan jika menemukan kenakalan-kenakalan yang dilakukan oleh birokrat dilingkungan DKI terbukti mempersulit atau mempermainkan masyarakat dengan menggunakan jabatan yang dimiliki. Tidak jarang, nomor itu dipantau langsung oleh beliau untuk mengetahui dengan baik setiap perkembangan yang ada.

Merubah semangat birokrasi tentulah tidak mudah, karena dia sudah menjadi budaya yang melekat selama puluhan tahun. Artinya memang dibutuhkan semangat yang tinggi dari seorang pemimpin sehingga betul-betul terjadi perubahan secara signifikan. Bangunan sistemlah yang mengikat itu semua, sehingga sdm dapat bekerja dengan baik.

Kondisi itulah yang diciptakan oleh Ahok dalam mengawal birokrasi dilingkungan Pemprov DKI sehingga dapat lebih bersahabat seperti yang dirasakan saat ini. Sejatinya, memang begitulah seorang pemimpin, yang diharapkan dapat memberi kemudahan-kemudahan pada warganya dalam segala hal.

Tentunya, apa yang sudah terbangun dengan baik ini sangat tidak diharapkan berubah kembali pada semangat lama yang terbukti telah membuat jera. Semoga Ahok dapat terus berbuat yang terbaik pada Ibu Kota negara tercinta. Tetap semangat Pak Ahok, jangan pernah kendor berjuang dalam memberikan yang terbaik pada masyarakat, meskipun bapak terus di fitnah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline